Dian membuka pernyataannya dengan pepatah Sunda yang sarat peringatan bagi siapa pun yang abai terhadap alam:
“Ulah nyalahkeun musibah lamun hiji mangsa alam motah. Loba jiwa nu kaeret jadi runtah, bongan anjeun nu gagabah, méré jalan ka jalma nu sarakah.”
Ia menegaskan bahwa banyak bencana bukan terjadi begitu saja, melainkan akibat ulah manusia yang serakah dan tidak memikirkan dampak jangka panjang. Ujarnya Senin (9/12/2025)
Dalam pernyataan resminya, Dian menyampaikan beberapa poin penting:
1. Mengutuk Keras Perusakan Alam
Paguyuban Sundawani Wirabuana mengecam seluruh tindakan yang merusak lingkungan. Mereka menilai kerusakan alam akan selalu menghadirkan dampak buruk, baik bagi generasi hari ini maupun masa mendatang.
2. Apresiasi Kepada Pemerintah Daerah
Dian memberikan ucapan terima kasih kepada pemerintah, khususnya Bupati Kuningan, yang dinilai telah sigap dan cepat tanggap dalam merespons persoalan lingkungan di Kabupaten Kuningan, termasuk yang berkaitan dengan kawasan Gunung Ciremai.
Advertisement
3. Ajakan Mengawal Aturan dan Menjaga Alam
Ia mengajak seluruh elemen masyarakat tokoh budaya, adat, dan komunitas lainnya untuk bersama-sama mengawal penegakan aturan demi menjaga kelestarian alam. Dian mengingatkan agar masyarakat tidak terjebak atau dibodohi kepentingan segelintir pihak yang hanya memikirkan keuntungan pribadi.
4. Peringatan Keras agar Tidak Bermain-main dengan Alam
Dian menegaskan bahwa alam harus dihormati dan dijaga, bukan dieksploitasi secara sembarangan.
“Jangan sampai bermain-main dengan alam, bisi jadi cilaka. Tong nepi ka dibodohi,” tegasnya.
Dengan pernyataan ini, Paguyuban Sundawani Wirabuana menegaskan komitmennya dalam menjaga kelestarian lingkungan sekaligus mengawal setiap kebijakan agar tetap berpihak pada kemaslahatan masyarakat dan ekosistem.
( Jhn )