Srie Laelasari, Aktif Di Kegiatan Kemanusiaan, Dia Juga Politisi Partai Gerindra, Siang Tadi Dapat Penghargaan IPSM

( Srie Laelasari, Aktivis Kemanusian, sekaligus politisi serta anggota DPRD dari Partai Gerindra DPC Kuningan.)



7DETIKDOTCOM, KABUPATEN KUNINGAN, JAWA BARAT, - Perempuan yang tidak bisa diam ini, memang aktif dalam kegiatan kemanusiaan, selain kepeduliannya pada orang-orang yang terinveksi virus HIV, serta banyaknya kalangan generasi muda Kuningan, yang sering ia kunjungi untuk di veri pemahaman, agar tidak kembali tersandung kasus hukum serta kembali ke lapas cijoho.

Selain itu, dirinya juga aktif dan perduli dengan kalangan disabilitas, bahkan pada warga yang kurang mampu, apalagi soal pendidikan. Selain itu perempuan yang akrab di sapa Mbakyu Srie Laelasari ini juga seorang politisi dan Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dari Partai Gerindra Kuningan.

Hari ini, Srie Laelasari, dan sungguh tidak ada dalam kamus atau catatan dirinya bisa mendapat apresiasi atas kepeduliannya terhadap kaum difabel di Kota Kuda. Sri resmi menerima penghargaan dari Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat (IPSM) Kabupaten Kuningan dalam peringatan Hari Disabilitas Internasional 2025 yang digelar pada siang hari tadi di gedung DPRD yang ada di Ancaran, Rabu (03/12/25).

peringatan Hari Disabilitas Internasional 2025 kali ini mengusung tema penting

 “Membina Masyarakat yang Inklusif terhadap Disabilitas untuk Memajukan Kemajuan Sosial”

Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Ketua IPSM Kabupaten Kuningan, Amimah, sebagai bentuk pengakuan atas peran aktif Sri Laelasari, dalam segi kegiatan kemanusiaan dan sosial serta hal.lainnya yang bersifat manusia untuk manusia. Tambahnya. 

Bukan hanya sekadar bersuara di parlemen, politisi perempuan ini juga dikenal aktif membangun kerja sama dengan berbagai yayasan sosial.

 “Tujuannya adalah memastikan bantuan konkret dapat tersalurkan secara merata kepada para penyandang disabilitas di seluruh wilayah yang ada di Kab Kuningan." Kata Aminah

berdasarkan data yang dihimpun oleh Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) dari tingkat desa, jumlah difabel di Kuningan mencapai sekitar 1.200 orang.

"Mayoritas penyandang disabilitas yang tercatat adalah tuna daksa, dengan konsentrasi populasi terbanyak berada di wilayah timur Kuningan." Pungkas Aminah.

Terpisah, Perempuan yang akrab di sapa Mbakyu Srie ini, saat di tanya soal disabilitas. dia mengungkapkan.

"Secara umum, kategori disabilitas yang ada mencakup empat jenis utama, yaitu disabilitas motorik (gerak), sensorik (indra), fisik, dan intelektual." Ucapnya. 

Penghargaan yang diberikan oleh pihak iPSM pada dirinya, menurut Srie, itu sangat menegaskan pentingnya kolaborasi antara legislator dan organisasi masyarakat seperti IPSM.

"Agar senantiasa untuk selalu terus saling mendorong terciptanya masyarakat yang inklusif dan memberikan kesempatan yang sama, tanpa terkecuali, bagi seluruh penyandang disabilitas yang ada di Kuningan ini." Tutupnya.☆☆☆☆☆

(Ry)