( Kapolres Kuningan, AKBP Ali Akbar, Lakukan Pengamanan Saat Massa Demontrans Gerudug Kantor BTNGC.)
( Massa Demonstrans Lakukan pembakaran Ban dan Barang-barang. Dan Berteriak Bubarkan BTNGC.)
7DETIKDOTCOM, KABUPATEN KUNINGAN, JAWA BARAT, - Pagi tadi sekira jam 10:00 wib hingga jam 12:13wib siang ini, massa yang lakukan unjuk rasa di kantor Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC-red) yang berlokasi di Manis Lor, tepat di Jalan Raya Kuningan - Cirebon, masih nampak banyak massa serta aparat keamana dan kepulan asap tebal dari api yang membakar ban bekas serta barang-barang lainnya. Dan sampai saat ini, massa demonstrans masih aktif lakukan unjuk rasa, Rabu pagi tadi, ( 10/12/25).
Dan tentu saja, jalan raya tersebut di tutup sementara, dai karenakan tidak bisa di lewati arus lalulintas kendaran, baik roda 2 maupun roda 4 sekalipun. Untuk arus lalu lintas, dari Cirebon menuju ke Kunjngan sementara ini, di alihkan, dari tugu ikan untuk lewati jalan baru, begitu pun sebaliknya dari Kuningan melewati jalan raya Cirebon.
Yel, yel, bubarkan BTNGC, bubarkan BTNGC secepatnua dan pecat kepala BTNGC terus menggema dari para massa aksi demonstrans, kurang lebih 3 ratusan massa demonstrans tersebut, berteriak ingin bertemu pihak-pihak terkait dari BTNGC, untuk mereka bicara. Kapolres Kuningan AKBP M Ali Akbar memfasilitasi pihak massa yang ingin bicara langsung dengan Kepala BTNGC.
Dari pantauan awak media 7Ddetikdotcom hari ini. Walau situasi tanpak memanas dan ada sedikit kericuhan dalam demo tersebut namun tidak berlangsung lama. akan tetapi semua masih dalam keadaan kondusif. tampak terlihat Ketua GMNI Kuningan, Isma serta berapa aktivis sosial lainnya seperti Yusuf Dandi dan yang lainnya pun nampak terlihat di lokasi tersebut.
Dan patut kita ketahui, dan hal ini di katakan Aktivis PA GMNI Ismah Winartono, yang sejak lama mengadvokasi penolakan geothermal di kawasan Ciremai, bahwa tekanan publik terhadap Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC) semakin mengeras. Ismah menegaskan bahwa kekhawatirannya sejak bertahun-tahun lalu kini terbukti terjadi, ketika kawasan konservasi itu justru berubah menjadi pintu masuk kerusakan lingkungan.
Selain itu Ismah menyebut pembangunan jalan kerusakan dan pembukaan lahan kerusakan di wilayah TNGC sebagai bukti terang benderang bahwa fungsi konservasi telah bergeser. Ia bahkan menyatakan sinis bahwa publik patut berterima kasih kepada TNGC karena jalan menuju gunung kini sudah lebar dan luas.
Menurutnya, kondisi tersebut "Menunjukkan BTNGC layak dibubarkan karena gagal menjaga integritas kawasan Gunung Ciremai."
( Ry )