Galian Tanah? Di Duga Dalangnya, Oknum APH, Orang Dinas Terkait, Satpol PP Dan Oknum Dari Team Sukses.

( Bupati Dian, saat hentikan kegiatan para pekerja yang lakukan penggalian tanah merah di jalan baru.)


7DETIKDOTCOM, KABUPATEN KUNINGAN, JAWA BARAT, -
Secara logika akal sehat manusia dan berlaku adil secara hukum bila Bupati Kuningan, orang yang diberikan kepercayaan oleh rakyat Kuningan, hingga Allah berikan amanah untuk memimpin Kuningan, untuk menuju perubahan dan menjadi Kuningan Melesat.

Lalu siapakah yang bertanggung jawab dalam persoalan ini, hingga Ormas dan LSM di adu domba, sedemikian rupa, oleh Oknum Dalang tersebut, bahkan Aktivis dan Wartawan, di twros secara terus menerus oleh pihak tertentu, diancam karena mereka anggap adalah penyebabnya, di vonis bersalah, dan di teror secara menyeluruh, bahkan para aktivis, wartawan dikhawatirkan terganggu rutinitas dalam lakukan kontrol sosialnya,  di intervensi dan terancam keselamatannya, karena di fitnah sebagai penghalang rezeki mereka, dan membuat mereka menjadi pengangguran. 

Adanya kejadian penyerobotan lahan milik negara yang dilakukan oknum maling serta lakukan aksi 378/penipuan dari izin penambangan, menjual galian tanah pada pemilik pom bensin/SPBU yang sedang dalam tahap pembangunan yang mampu menyerap tenaga kerja kurang lebih sebanyak 50 orang tenaga kerja, di masa proses pembangunan awal. 

Pasti dalang pelaku yang menyuruh ada kegiatan galian tanah, lalu galian tanah di jual secara bebas, tidak mungkin kalau bukan orang yang luar biasa, dan sangat percaya diri, karena mempunyai keberanian yang luar biasa, pasti onuya habatan tinggi, backing dan bisa beli hukum, karena si oknum dalang berani menyalahi aturan, secara terang-terangan lakukan pencurian tanah, lakukan penggalihan tanah untuk di jual, dengan menyerobot lahan milik negara, selain itu merusak lingkungan, membuat jalan kotor, menyebabkan kecelakaan lalu lintas.

Negara di rugikan kurang lebih milyarab rupiah, bahkan rugikan penyewa drum trucl dan alat mesin beko, serta menghilangkan lapangan pekerjaan puluhan warga sekitar yang mengadu nasib di pembangunan proyek Pom Bensin ( SPBU -red ) untuk menafkahi keluarganya, dan juga pemilik SPBU di tipu mentah-mentah hingga harus merugi sedemikian rupa, hingga pekerjaan tersebut dihentikan sementara. 

"Apa berani Bupati Dian, ungkap kasus ini, karena di duga dalangnya bukan orang sembarangan, selain itu kami semua juga mwnduga ada para oknum dari Satpol Pp, Dinas DPUTR, Aparat Hukum, dan kalangan dinas tertentu, legislatif bahkan bisa jadi ada dari kalangan yudikatif. Berani ga bupati Polisikan kasus ini,  biar ditindak hukum untuk tegakan hukum, seadil-adilnya, kalau berani berarti Bupati Dian, amanah, serta rakyat kuningan memang tidak salah pilih pemimpin, dan luar biasa hebat." Kata Wildar, Yahya, yang memang keduanya aktif di kegiatan sosial dan hukum, di Gerakan Pemuda-Pemudi Karya Raya Indipendent ( Gepikari-red). Senin siang (10/11/25.) tadi saat di temui di depan halaman DPRD Kuningan. 

Kasian Owner dari Pom Bensin (SPBU -red) yang sedang membangun bangunan untuk opersional usahanya bisa berjalan, dan pemilik SPBU tersebut sudah sangat membantu banyak program pemerintah pusat maupun daerah sendiri. Selain Negara mendapat pendapatan, dan pemkab Kuningan, pemdapatannya jadi bertambah, hingga si owner mampu menyerap tenaga kerja. yang mampu mengurangi lagi angka kemiskinan dan pengangguran. Masih kata Wilda, menambahkan.

"Kami berharap Bupati Dian, berani polisikan oknum para pelaku, serta dalang pelakunya yang sudah sangat banyak rugika negara, dan rakyat yang di pimpinnya, untuk soal ini dan dikawal secara hukum yang berlaku, serta sidang, sampai masuk penjara, luar biasa hebat." 

Di sisi lain, team 7detikdotcom, lakukan konfirmasi ke pihak BPKAD dan Kadis DPUTR via telpon seluler, tidak ada jawaban, dan esok hari.akan kembali mengkonfrim pihak-pihal terlait, dengan beredarnya rumor, paka.oknum dalang pelakunya memang adalah orang-orang tertentu, yang memang memakai politik adu domba. Dengan para aktivis dan wartawan yang dijadikan korban kambing hitamnya, karena adanya persoalan ini, dengan adanya pemberitaan dari media yang didalam ada mereka. 

(Jhn/Gl)