( Mantan kades padamenak, saat di konfirmasi 7detikdotcom, di dampingi beberapa rekannya. )
7DETIKDOTCOM, KABUPATEN KUNINGAN, JABAR, - Perseteruan dua kubu, antara Kepala Desa (Kades - red ) Padamenak aktif yang saat ini masoh menjabat, dengan rivalnya, mantan kades yang saat ini sudah tidak menjabat lagi, semakin panas, dan membuat banyak kalangan dari berbagai pihak, ingin menguak ada peristiwa apa yang sesungguhnya terjadi?
Pasalnya, dua kubu yang masing-masing memiliki kekuatan tersebut, saling tuding, saling meng-intervensi beragam hal, bahkan saling unjuk simpati dari warga masyarakat Kuningan, khususnya warga masyarakat desa padamenak. Tanpa di pungkiri, pada perseteruan tersebut, akan menimbulkan rasa siapa nanti yang akan menjadi pemenangnya.
Perseteruan saling membuka borok, baik soal zinahi istri orang, sampai dugaan penyelewengan anggaran dana desa, lalu adanya bawa paksa istri dan suami yang menjadi korban isu perselingkuhan tersebut.
Kontan saja, tudingan soal dugaan lakukan aksi tersebut, mengatakan.
"Tudingan tanpa bukti, dan juga semua yang katanya pihak kami, bawa paksa istri dan suami yang jadi korban diselingkuhi sama si oknum kades tersebut, tidak benar, apalagi dikatakan sampai di bawa ke hotel ke sangkanurip, benar-benar enggak bermoral, jika kami lakukan hal tersebut," kata Ibrahim, mantan kades, yang akrab di sapa Iim tersebut, saat di konfirmasi 7detikdotcom, soal isu yang tidak jelas tersebut, di dampingi oleh beberapa rekan-rekannya. Jum'at malam (24/10/25.)
Selain itu juga, masih kata Iim melanjutkan, yang benar itu, justru malah pasangan (istrinya oegawai linmas-red) yang jadi korban keganasan nafsu oknum kades tersebut, justru malah sebaliknya, si korban yang malah mendatangi kami untuk meminta bantuan karena kata mereka berdua, selalu di intervensi, bahkan seperti di intimidasi (tanda kutip, bersifat rahasia -red) oleh orang-orangnya oknum tersebut. Dan si korban yang ditemani suaminya itu, ya, sekitar 2 hari lalu menemui kami, itu yang benar. Tegasnya sambil tersenyum. Dan hal itu di benar oleh rekan-rekannya.
Untuk itulah, kami semua yang memang sudah geram dengan kelakuan bejat si oknum tersebut, terus ber-upaya menyingkap semua keganasan nafsu si oknum tersebut, agar bisa terproses sebagaimana mestinya, karena sudah melampaui batas normal. Masih kata dia.
"Dan si korban, perempuan yang masih bersuami tersebut, dan suaminya itu adalah pegawai linmas di desa yang dia pimpinnya, malah di rusak, bahkan seperti tidak merasa bersalah.
"Seharusnya sadar diri, dan soal tudingan yang katanya kami juga bayar para pengikut kami? Oalah, itu enggak benar tuh, justru kami para warga yang perduli sifat welas asih, lalu saling bergotong royong, saling menjaga ketentraman, serta hal lainnya yang sifatnya membangun, perekonomian desa kami, kegiatan aksi yang kami lakukan tersebut juga, dananya itu benar-benar dari hasil saling sumbang/ berbagi rezeki untuk pergerakan kami (warga desa -red) mengungkap kebengisan nafsu si oknum tersebut, enggak terbalik tah, justru merekalah yang tersiar informasi, katanya sudah banyak mengeluarkan dana berjuta-juta, bener apa bener?" Tutup Iim, dengan di iringi tertawa renyah rekan-rekannya.
( Jhn/Ry )