( Serba-serbi penjualanan di hari raya imlek )
7Detikdotcom JAKARTA - Moment perayaan Imlek di Jakarta dan sekitarnya tahun
ini diliputi cuaca mendung dan hujan dengan intensitas bervariasi dan
menyebabkan beberapa ruas jalan dan permukiman warga tergenang air
dengan ketinggian berkisar 30 hingga 100 Centimeter.
Dalam pantauan 7detik.com
genangan air terlihat di wilayah seperti, Kelapa Gading, Jelambar,
Cengkareng, Rawa Buaya, Kalideres, Daan Mogot, Tegal Alur, Kawasan
Monas, Kebon Kosong, Pejaten Timur, Cakung Timur, Rawa Terate, Bidara
Cina, Cawang, Cililitan, hingga Kebayoran Lama.
Namun
hal itu tidak menghalangi antusias masyarakat Tionghoa untuk
merayakannya, karena dalam kepercayaan mereka semakin banyak hujan turun
di pergantian Tahun Baru Cina, maka semakin banyak pula berkah
keberuntungan yang akan mereka dapatkan selama satu tahun ke depan.
Seperti
yang terlihat di Vihara Bio Hek Tek Tjeng Sin, di Jalan Toapekong,
Grogol Selatan, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, masyarakat Tionghoa
tetap berdatangan untuk beribadah secara khusyuk. Sampai Rabu sore hari,
29 Januari 2025, sekira pukul 16.00 WIB, masih banyak yang berkunjung
untuk memanjatkan doa.
"Sebenarnya
sejak Rabu dini hari, vihara ini telah membuka waktu bagi masyarakat
yang ingin datang berdoa, namun tidak ada sesuatu yang khusus dalam
perayaan Imlek tahun ini," Ungkap Apyang, mewakili pengurus.
Sedangkan
di Vihara Dharma Bhakti, kawasan Petak Sembilan, Glodok, Taman Sari,
Jakarta Barat, Masyarakat Tionghoa yang ingin berdoa berdatangan sejak
Selasa malam, 28 Januari 2025. Mereka melewatkan malam Tahun Baru Imlek
dengan khidmat, di antara asap dupa dan beragam persembahan untuk para
leluhur, seperti kue-kue ataupun buah-buahan, sambil memanjatkan puji
syukur dan harapan baik untuk setahun ke depan, meski di kawasan
tersebut diguyur hujan deras.
"Semoga
situasi dan kondisi dunia tetap aman dan makmur selama setahun ke
depan, serta seluruh keluarga dan masyarakat Indonesia tetap baik-baik
saja, berlimpah berkah rezeki juga kesehatan," Ujar, salah satu pengurus
Vihara tertua di Jakarta itu. ( Suasana Pasar Glodok. )
Di sekitar tempat itu pula, tepatnya di area pedagang kaki lima Glodok Pantjoran, berjejer lapak-lapak penjual pernak-pernik Imlek, seperti lampion, angpau, aneka hiasan tempelan, gantungan pohon, patung-patung kecil, pita-pita, aneka pakaian khas Imlek, dan lain-lain.
"Kami
berjualan di sini selama sebulan penuh sebelum tanggal perayaan Imlek,
pernak-pernik yang paling sering dicari para pembeli itu, angpau dan
lampion, sedangkan untuk aneka hiasan tempelan dan yang lainnya pada
tahun ini, agak sedikit menurun penjualannya," ungkap Yanti, salah
seorang penjual asal Sumatra Barat.
Imlek
2025 sendiri jatuh pada Rabu 29 Januari, dalam penanggalan masyarakat
Tionghoa, Imlek tahun ini telah memasuki angka tahun 2576 Kongzili, yang
menurut astrologi mereka, merupakan Tahun Ular Kayu. Selang sehari
sebelum Imlek, tepatnya Senin 27 Januari 2025, juga terdapat perayaan
Isra Mi'raj untuk umat Islam, sehingga Pemerintah menetapkan cuti
bersama pada Selasa 28 Januari 2025, maka masyarakat pun menikmati masa
libur panjang sejak Sabtu 25 Januari 2025.