( Illustrasi curah hujan meninggi.)
7Detikdotcom - KABUPATEN BANDUNG - Sepekan ini Bandung diguyur hujan dengan intensitas
tinggi sehingga di beberapa titik daerah terdampak banjir dan longsor
melanda sejumlah kawasan di Bandung, seperti Pasir Koja, Astana Anyar,
perumahan Cimahi, Dayeuh Kolot termasuk Jalan Pagarsih dan Jalan Dr.
Djunjunan atau yang lebih dikenal sebagai Jalan Pasteur. Banjir di Jalan
Pasteur sempat memutus arus lalu lintas, dan menyebabkan kemacetan
panjang mulai dari Jalan Surapati hingga Flyover Kusumaatmadja.
Sementara
itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat
hujan yang melanda Bandung pada Jumat sore hingga malam hari masuk dalam
kategori ekstrem. Kepala BMKG Bandung, Teguh Rahayu, menjelaskan bahwa
intensitas hujan mencapai 67,8 mm/jam berdasarkan pengamatan di Stasiun
AWS Bandung.
"Dari
citra satelit dan radar, kami melihat pertumbuhan awan konvektif di
wilayah Bandung sejak pukul 11.21 WIB. Pada sore hari, awan ini
bergabung dan membentuk tutupan luas, memicu hujan deras hingga malam
hari," ujar Ayu, sapaan akrab Teguh Rahayu, dalam keterangan tertulis,
Senin (27/01/2025).
BMKG
juga mencatat peningkatan reflektivitas radar hingga 45 dbz antara pukul
16.05-17.05 WIB, dengan suhu puncak awan yang turun drastis dari 100
derajat celsius menjadi 75 derajat celsius. BMKG memperkirakan akan
terjadi curah hujan yang tinggi berpotensi hujan yang disertai angin
kencang dan petir di wilayah Kabupaten Bandung.
Menanggapi
hal ini, Pejabat Gubernur Bey Machmudin terjun langsung ke lokasi,
meninjau kondisi banjir di Kota Bandung yang disebutnya sebagai salah
satu yang terbesar, namun setelah dikomfirmasi beberapa warga mengatakan
bahwa banjir adalah hal biasa.
"Saudara-saudara
kita di sini bilang, ini biasa. Tapi banjir tahun ini adalah yang
terbesar dan sebenarnya tidak boleh terjadi, kita harus bersama-sama
mencari solusi yang tepat agar kejadian ini tidak terulang lagi kepada
warga," ujar Bey saat meninjau lokasi terdampak banjir di Jalan Arjuna,
RT 02/RW 05, Pada Sabtu kemarin (25/1/2025).
Bey
mengatakan buruknya pengelolaan bangunan di bantaran sungai tak hanya
terjadi di Kota Bandung. Ia menemukan, kondisi serupa juga terjadi di
wilayah Jawa Barat lain seperti Sukabumi.
"Ini
bukan hanya di Kota Bandung, kemarin di Sukabumi juga terjadi hal
serupa. Jadi, harus ada kebijakan menyeluruh yang melibatkan semua pihak
agar kejadian seperti ini tidak terus berulang." Masih kata Bey Machmudin
seusai peninjauan.
Setelah
meninjau lokasi banjir di Jalan Arjuna, Bey berkomitmen untuk
menyampaikan permasalahan ini kepada Gubernur Jawa Barat terpilih.
Menurutnya, permasalahan banjir seperti ini membutuhkan penanganan
lintas wilayah, tidak hanya di tingkat lokal. Ia berharap ada kebijakan
strategis yang melibatkan seluruh stakeholders, terutama daerah yang
berada di sepanjang aliran sungai.
"Ke
depan, hal ini akan menjadi perhatian saya untuk diteruskan kepada
Gubernur yang akan datang agar Jawa Barat dapat memiliki kebijakan
pengelolaan sungai yang lebih baik." Tutupnya.