Dani: Percayalah, Pak Dian Itu Cerdas, Dan Tidak Mungkin Pj Sekda Taufik Di Lengserkan

( Dr Dian Rachmat Yanuar dan Dr A Taufik Rochman. foto diambil dari sumber media online InilahKuningan.)

7Detikdotcom KUNINGAN -
Semakin dan semakin terus membuat banyak warga masyarakat Kuningan, baik dari kalangan intelektual, eksekutif, legislatif maupun dari kalangan lainnya, bertanya-tanya, siapa nanti yang bakal mengisi kembali jabatan Penjabat Sekda alami kekosongan jika, pada tanggal 10 February yang akan datang, kursi Sekretaris Daerah (Sekda-red) Kab Kuningan, yang saat ini masih di jabat Dr A Taufik Rochman, di lengserkan? Bahkan isu-isu dipermukaan, bahwa Pj Sekda Raufik tidak netral dan tidak mendukung Paslon Dirachmati, namun semua itu hanya isapan jempol, karena tidak ada bukti, baik data dan fakta, bahwa Pj Sekda Taufik, ada dukungan pada paslon lain. Dan justru malapetaka besar terjadi di beberapa Instansi di bawah kepemimpinannya, salah satunya di Disdikbud, banyak hal permainan 2 kaki di situ, bahkan hal lain, seperti di Disporapar, di Satuan Pol PP, Dinkes, bahkan instansi lainnya. Dan ini, bukan tanpa sebab, serta sudah bukan rahasia umum lagi, karena sudah tersiar di banyaknya pemberitaan di media massa, namun setelah Paslon 1 terpilih, adu domba, antara Eks Sekda Dian, dengan Pj Sekda Taufik, terjawab sudah.

Pasalnya, pada beberapa hari kebelakang, bermunculan wajah dan nama baru, di pemberitaan-pemberitaan di beberapa media massa, baik online maupun cetak, serta menjadi ramai di perbincangkan di media sosial. Munculnya nama, serta wajah, Drs Uca Soemantri, yang saat ini masih menjabat sebagai Kepala Dinas DPPKBP3A, serta Trisman Supriatna M.Pd, yang juga masih menjabat sebagai Kepala Dinas Kopdagperin, Kuningan, di gembar-gemborkan calon kuat bakal mengisi kekosongan kursi Pj Sekda, mengganti posisi Taufik, pada February yang akan datang.

"Tentang katanya, salah satu dari 2 orang pejabat itu  katanya dia akan, serta cikal bakal, menggantikan posisi Pj sekda Taufik, menurut saya, hanya sebuah dagelan pasar kaget di tengah malam. Kenapa saya berkata seperti itu, sebab jika kita telusuri lebih jauh lagi, reputasi yang luar biasa dari kedua orang itu? seperti, maaf Pak Uca, dulu pernah menjabat sebagai seorang Kadisdikbud, menurut saya masuk dalam kategori gagal dalam membawa Kabupaten Kuningan adalah Kabupaten Pendidikan. Lalu Pak Trisman, apa sih reputasi besarnya, melangkah maju untuk mendongkrak lagi, perbaikan perekonomian masyarakat Kuningan, kan itu sebagian besar tugasnya, selagi mumpung dirinya sedang menjabat sebagai seorang Kadiskopdagperin, jangan cuma pakai ilmu aji mumpung, soal fulus, biar jabatan jadi mulus, lihat saja,  masalah banyak menjamurnya Toko moderen Indomart dan Alfamaret saja, rada gagap, bahkan pelo bersikap tega, begitu juga persoalan-persoalan lainnya, pasarkan banyak, kelola dong, mumpung punya kekuasaan, juga kebijakan, jangan malah jadi ingin menguasai,  seprti masalah Kuliner, yang seharusnya masuk dalam kategori kebudayaan, malah masuknya ke Pendidikan, kan aneh? jangan cuma hanya karena dia ada dukungan penuh masalah Pilkada sama Pak Dian, atau merasa sumbangsihnya lebih besar dari semua yang lagi pada jadi tukang semir, pas tahu, Pak Dian menang, akhirnya jadi adem ayem, dengan hal tersebut. Yang para pejuang dari awal sampai akhir aja, pelanpelan mundur, karena tugasnya sudah selesai, dan nati dikawal lagi setelah usai dilantik ." Kata Dani, di dampingi beberapa rekannya, saat ditemui di salah satu warung kopi hawu di jalan baru Cigugur, yang juga dirinya memang aktif di kegiatan sosial, bahkan, kemarin dirinya dan rombongannya, adalah pendukung fanatik paslon Dirachmati, di wilayah Utara dan Timur. Rabu (23/01/25)

Dan saya yakin kok, sosok kharisma Pak Dian Rachmat Yanuar, itu sangat bijaksana, teliti, cerdas bahkan luar biasa dalam mengatur strategi untuk masalah ini. Dan mereka berdua adalah sahabat baik, lalu untuk masalah Pj Sekda Taufik, dia juga sosok yang kharisma, serta sangat di perhitungkan selain oleh Pak Dian sendiri, bahkan oleh para mantan Bupati di era kepemimpinan Almarhum H. Aang Hamid Suganda, serta Almarhum H. Acep Purnama, Pak Dian sendiri yang berbicara di banyaknya pemberitaan di media massa, baik cetak maupun online, pada beberapa waktu kebelakang, bahwa Pak Opik itu Pejabat yang sarat prestasi. Masih kata Dani, menambahkan.

Bukan hanya itu, selama menjabat sebagai Pj Sekda, sosok Taufik, apa pernah dirinya menegur keras, pelanggaran-pelanggaran kode etik para bawahannya, serta mengultimatum para bawahannya, yang nyata-nyata sudah banyak yang off side mengumpulkan pundi-pundi harta, serta lakukan perlawanan menyerang salah satu paslon, serta menggiring opini massa untuk mendukung salah paslon tertentu. Bahkan untuk permasalahan urusan pekerjaannya mereka, baik persoalan masalah ketimpangan anggaran di beberapa dinas-dinas, baik di Dinsos, DPUTR, Disdikbud, Dinkes, Disporapar, Dishub bahkan di Diskopdagperin. Kenapa tidak ditegur keras? Karena sosok Taufik itu, menurut saya, tidak mau suasana pemkab kuningan, menajdi panas, karena pas saat itu, dalam suasana politik (Pilkada-red), saya mengakui, Dia (Pj sekda Taufik-red) cerdas melihat situasi serta memang Pj Sekda itu bukan pemimpin yang arogan, yang suka memamerkan mukanya, dia kalem, santai tapi pasti.

"Percayalah, sosok Pak Dian itu cerdas, bahkan dia mengetahui, masih belum ada yang bisa menggantikan sosok Taufik, apalagi Pak Dian dan Pak Taufik, pernah sama-sama mengalami menjabat sebagai Kepala Bapenda dan kadisidikbud, serta memang mereka berdua, menempuh kariernya betul-betul dari bawah, bukan dari hasil menjual muka, dan juga sama-sama punya reputasi yang gemilang serta sarat dengan prestasi. Apa jadinya ini Kab Kuningan serta para bawahannya, jika Pj Sekda digantikan oleh seorang Pak Uca, apalagi Pak Trisman, dari pada mereka yang gantikan, lihat coba, masih banyak yang lebih baik, seperti Guruh, Toni, atau Uu kusmana, yang baru dua kali menjabat sebagai Kadis, ya' mungkin nasibnya Pak Uu, lagi bagus hokinya." Tandas Toni sambil tersenyum penuh arti.

( Raya )