( Hari Puisi Indonesia )
7Detikdotcom - JAKARTA - Sekitar 40 pembaca puisi dan deklamator akan tampil
membacakan puisi karya Abdul Hadi WM pada Puncak Perayaan Hari Puisi
Indonesia (HPI) 2024 yang direncanakan akan digelar pada Jumat 20
Desember 2024 di Teater Kecil Taman Ismail Marzuki.
Menurut
rilis pers yang dikeluarkan panitia, dalam hal ini penyair sekaligus
jurnalis, Sihar Ramses Simatupang dan disampaikan kepada 7detik.com
melalui penyair Emi Suy, para pembaca puisi dan deklamator tersebut
akan tampil sejak pagi hingga sore hari, mereka adalah para pegiat
sastra dan puisi dari seputaran Jabodetabek dan berbagai daerah lain di
Indonesia.
Tahun ini
adalah tahun keduabelas perayaan Hari Puisi Indonesia, dengan tema besar
yang diangkat yaitu, “Kembali ke Akar, Kembali ke Sumber." Yayasan Hari
Puisi selaku penggagas acara sebelumnya telah memberikan mandat
kepanitiaan kepada Danny Susanto sebagai ketua pelaksana, bersama rekan
panitia lainnya termasuk Ariany Isnamurti, Sofyan RH Zaid, Willy Ana,
Ewith Bahar dan Sihar Ramses Simatupang untuk menjalankan amanah
pelaksanaan acara.
Hari
Puisi Indonesia sendiri dideklarasikan pertama kali pada 22 November
2012 di Anjungan Idrus Tintin, Pekanbaru, Riau oleh sejumlah Deklarasi
ini dilakukan oleh para penyair dan seniman dari berbagai daerah di
Indonesia, sebagai puncak dari Pertemuan Penyair Indonesia (PPI). Naskah
teks deklarasi Hari Puisi Indonesia ketika itu dibacakan oleh Presiden
Penyair Indonesia, Sutardji Calzoum Bachri.
Seusai
deklarasi maka dibentuklah kepengurusan Yayasan Hari Puisi Indonesia
yang diisi oleh nama-nama seperti seperti Rida K Liamsi, Maman S
Mahayana da Ahmadun Yosi Herfanda, Asrizal Nur dan yang lainnya. Banyak
lagi nama penyair lain yang terlibat sebagai perintis, pembuka jalan
pelaksanaan Hari Puisi Indonesia yang dilaksanakan setiap tahun dengan
harapan akan ada hari khusus bagi para penyair, puisi dan kesusasteraan
Indonesia.
Hari Puisi
Indonesia berbeda penetapan dengan Hari Puisi Nasional yang ditetapkan
merujuk kepada tanggal wafatnya Penyair Chairil Anwar 28 April,
sementara Hari Puisi Indonesia ditetapkan merujuk kepada hari lahir
penyair yang akrab dengan sebutan Si Binatang Jalang tersebut yakni 22
November.
Selain parade
pembacaan puisi karya Abdul Hadi WM oleh 40 orang pembaca puisi, para
tokoh bangsa, tokoh sosial, politik dan kebudayaan di negeri ini, juga
beberapa nama perwakilan dari negara asing, akan membaca karya-karya
penyair sufi tersebut di malam harinya.
Sedangkan
rangkaian acara lainnya antara lain, Seminar Nasional “Peta Pemikiran
Abdul Hadi WM” kerjasama Yayasan Hari Puisi dan Universitas Paramadina,
Pidato Kebudayaan dan pembacaan puisi oleh Menteri Kebudayaan RI Fadli
Zon, serta pengumuman satu nama penyair yang akan mendapatkan Anugerah
Adiluhung di akhir acara.
Penganugerahan
tersebut diberikan atas sumbangsihnya kepada dunia perpuisian
Indonesia, namanya dipilih oleh tiga juri dari Yayasan Hari Puisi
Indonesia ini untuk mendapatkan semacam achievement award serta anugerah
berupa uang senilai nominal Rp40 juta.
Selain
seluruh rangkaian acara tersebut, di Plaza Teater Kecil akan dipamerkan
karya dan buku penyair Abdul Hadi WM, yang pemikiran mau pun karyanya
sarat dengan nilai filosofis, sufistik tapi juga dekat dengan alam dan
akar kebudayaan tradisi Indonesia itu.
Sebelumnya
pada 29 November 2024 lalu, telah digelar acara pengantar atau road to
Malam Puncak Hari Puisi Indonesia yang diadakan di gedung Graha Pena,
Jawa Pos, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Adapun
nama-nama pembaca puisi pada Puncak Perayaan Hari Puisi Indonesia (HPI)
2024 nanti antara lain, Emy Suy, Julia Basri, Nurhayati, Muslih, IRZI,
Yasir Habibi Risfandi, Mita Katayo, Megawati Nurdin, Edief Wangi, Badri
AQT, Sudiyanto, Dedi irawan, M. Rois Renaldi, Zafran, Sas Endin, Umar
Tadjudin. Giyanto Subagio, Ruri Pramodawardani, Karenina, Daumi Goblek.
Ratu Dzakiya, Nunung Noor El NIel, Udi Utama, Dhe Sundayana, Sharon
Leony, Arie Berganti, Siti Sugiarti - Sugiwa, Wawa, Octavianus Masheka,
Lily Multatuliana. Kurnia Effendi. Reinaldo Fernandez, Dzakwan Ali,
Rendi Sumbari. Sam Mukhtar Chaniago dan Tuti Tarwiyah, Ayu Yulia
Djohan, Muhammad Ibrahim Ilyas, Okky Tirto dan Berthold Sinaulan.
( Wahyu Toveng )