Ngaji Sastra, Harmoni Sastra Dan Digitalisasi Di Era Modern

( Usai Kegiatan, Panitia dan Para Peserta Berfoto Bersama.)

7Detikdotcom - PONOROGO -
Graha Saraswati STKIP PGRI Ponorogo dipadati mahasiswa dan pecinta sastra yang menghadiri acara bertajuk “Ngaji Sastra: Harmoni Sastra dan Digitalisasi – Kreasi, Apresiasi, dan Ekspresi”. Acara ini sekaligus menjadi momen penting untuk pergantian pengurus Himpunan Mahasiswa Program Studi (HIMA) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) periode 2024-2025.

Dalam kegiatan tersebut, pihak panitia menghadirkan narasumber utama, Fileski Walidha Tanjung, seorang penulis, penyair, dan sastrawan kenamaan, acara berlangsung penuh inspirasi. Dibuka pukul 08.00 WIB oleh Kaprodi PBSI sekaligus pembina HIMA, Ibu Cutiana Windri Astuti, M.Pd, acara ini mendapatkan sambutan yang sangat hangat. Dalam pidato pembukaannya, Ibu Cutiana menyampaikan rasa bangganya atas terselenggaranya kegiatan ini.
 
“Ngaji Sastra merupakan kawah candradimuka bagi para mahasiswa PBSI. Saya berharap melalui acara ini, mahasiswa calon guru Bahasa Indonesia tidak hanya menjadi pengajar yang baik, tetapi juga produktif menulis karya sastra yang relevan, baik selama kuliah maupun kelak ketika menjadi guru. Sastra adalah jembatan bagi kreativitas dan ekspresi." Kata Cutiana Windri Astuti, Kemarin Minggu (29/12/24)
 
Dukungan penuh juga datang dari Ketua STKIP PGRI Ponorogo, Dr. Ahmad Nur Ismail, M.Pd.I, yang dalam sambutannya menekankan pentingnya kegiatan ini sebagai wadah pengembangan minat dan bakat mahasiswa.

“Kegiatan seperti Ngaji Sastra ini sudah terbukti melahirkan mahasiswa-mahasiswa berbakat. Bahkan, tak sedikit dari mereka yang berhasil meraih prestasi di berbagai lomba sastra. Kami sangat mendukung Prodi PBSI untuk terus menghadirkan kegiatan-kegiatan positif seperti ini." Kata Ahmad, dalam pembicaraan pidato sambutannya.
 
Setelah sambutan, acara dipandu oleh Lusy Novitasari, M.Pd, dosen PBSI yang bertindak sebagai pembawa acara sekaligus moderator. Sorotan utama acara adalah penampilan Fileski Walidha Tanjung, yang mempersembahkan pertunjukan eksperimen puisi.
 
Fileski tampil memukau dengan membawakan beberapa puisinya yang pernah dimuat di media nasional. Penampilannya menggabungkan unsur bunyi, efek elektronik, dan seni vokal yang menyatu dengan nuansa puisinya, menciptakan pengalaman yang unik bagi audiens. Eksperimen ini menjadi bukti bagaimana sastra bisa berkolaborasi dengan teknologi untuk menyampaikan pesan yang lebih mendalam.
 
Setelah pertunjukan, Fileski melanjutkan dengan pemaparan materi seputar dunia sastra. Ia membahas berbagai aspek dalam penulisan cerpen dan puisi, termasuk kiat-kiat agar karya sastra bisa diterbitkan di media cetak maupun online, baik lokal maupun nasional. Pada awak media, Fileski, menuturkan.
 
“Tantangan dunia sastra di era digital adalah bagaimana kita tetap menjaga esensi dan kedalaman karya, sekaligus memanfaatkan teknologi sebagai medium ekspresi. Sastra tidak hanya soal keindahan kata, tetapi juga soal keberanian berbicara tentang nilai-nilai kehidupan." Paparnya.
.
Ia juga menekankan pentingnya konsistensi dalam menulis. “Jangan pernah berhenti menulis. Tidak perlu takut untuk mencoba, karena kegagalan adalah bagian dari proses kreatif. Sastra harus terus hidup dan berkembang, apalagi di tangan generasi muda yang memiliki potensi besar seperti kalian.” Masih kata Fileski menambahkan.
(Penyerahan sertifikat kepada Fileski dalam Ngaji Sastra STKIP PGRI Ponorogo 
(doc.HIMA STKIP PGRI Ponorogo)
)

Acara yang berlangsung hingga pukul 12.00 WIB ini ditutup dengan penyerahan sertifikat kepada Fileski dan simbolis pergantian pengurus HIMA PBSI periode 2024-2025. Mahasiswa yang hadir merasa terinspirasi oleh acara ini, khususnya oleh pesan-pesan dan karya kreatif yang disampaikan Fileski.
 
“Ngaji Sastra adalah momentum untuk merenungkan bagaimana sastra bisa menjadi jembatan antara tradisi dan inovasi,” ujar salah satu mahasiswa yang hadir. Dan acara ini tidak hanya semata-mata menjadi wadah pembelajaran, akan tetapi juga menjadi ajang apresiasi karya sastra, yang diharapkan akan bisa lebih mampu untuk mendorong semangat mahasiswa PBSI dalam berkarya di bidang sastra." Pungkasnya.

( Erna Winarsih W.)