![]() |
( Karena perubahan iklim, banyak petani kentang di Jawa-barat, alami kerugian ) |
7DetikDotCom - BANDUNG - Dampak perubahan iklim akhir-akhir ini, mengakibatkan para petani kentang mengalami kerugian, seperti yang terjadi di beberapa daerah di Kabupaten Bandung, khususnya kecamatan Arjasari, Ciwidey, Kertasari dan Pangalengan.
Ketinggian
curah hujan mengakibatkan epidemi serangan hama pada hawar daun (late
blight) kentang, dan menyebabkan pencucian dari bahan kimia beracun yang
digunakan untuk mencegah dan memberantas jamur penyebab penyakit pada
tanaman atau fungisida, yang diaplikasikan pada lahan budidaya kentang
oleh petani, mengoleskan fungisida secara merata dengan tetesan yang
cukup dekat satu sama lain sehingga spora jamur yang jatuh di antara
keduanya akan tetap mati. sehingga ketika hujan dengan curah yang tinggi
mengguyur lahan pertanian, maka para petani harus mengaplikasikan
fungisida ulang, agar tumbuhan bisa aman terjaga dari hama. Kejadian ini
pun menjadi salah satu hambatan dan kerugian karena para petani harus
melakukan beberapa kali pengaplikasian.
Dalam
hal ini pun para petani mengeluhkan dengan terjadinya penurunan harga
karena produktivitas pertanian menurun secara signifikan, dikarenakan
potensi hujan dengan intensitas tinggi memengaruhi pada media tanah yang
terlalu basah, juga penyakit daun busuk yang disebabkan oleh jamur
patogen Phytopthora infestans (Mont). Selain itu, curah hujan yang
berlebihan menyebabkan banjir yang dapat menghilangkan nutrisi tanah dan
merusak tanaman. Kondisi ini memicu serangan organisme pengganggu
tanaman yang berakibat pada penurunan produksi tanaman, bahkan gagal
panen.
Pada suhu normal,
kentang dapat tumbuh dengan optimal di dataran tinggi 800 – 2000 mdpl
dengan suhu optimal antara 15 - 25°C. Tanaman kentang membutuhkan curah
hujan yang cukup, 1000 – 1500 mm per tahun. Namun, ketika curah hujan
tinggi melanda para petani harus siap dengan segala resiko yang ada,
dalam hal ini, banyak sekali petani yang mencoba untuk menyelamatkan
tanaman dari dampak buruk curah hujan dengan melakukan pengaplikasian
fungisida ulang untuk meminimalisir terjadinya hama pada daun kentang.
( Arnita )