![]() |
( Lokasi kejadian adanya peristiwa keributan,pada Sabtu kemarin sekira jam 1 dinihari. Di lembur sukun, Kuningan ) |
7Detikdotcom - KUNINGAN - Bantahan, demi bantahan mengalir dari warga masyarakat Kampung Lembur Sukun, yang berada di Jalan pramuka, Kecamatan Purwawinangun, Kuningan, dengan adanya peristiwa keributan, yang terjadi pada hari Sabtu dinihari sekira jam 2 malam, dan muncul di pemberitaan, di beberapa media online, yang kini ramai jadi perbincangan. Pasalnya, tudingan yang di lontarkan pada para pelaku soal adanya keributan tersebut, kesemuanya di dramatisir serta pembohongan publik, yang bersifat penggiringan opini.
Hal tersebut, di katakan, oleh beberapa warga masyarakat sekitar lokasi adanya kejadian, tepatnya di Lembur Sukun, Jalan Pramuka, dengan di dampingi 3 pemuda dan 2 orang tua sesepuh setempat, pria berpenampilan rapi ini, yang tidak mau disebutkan namanya, yang ber-inisial Des, memaparkan.
"Soal adanya kejadian tersebut, semua yang di tulis dalam pemberitaan yang mereka (Kerabat korban-red) ceritakan itu nyaris, semuanya tidak benar, alias banyak yang di rekayasa, serta penggiringan opini, bahkan terkesan pembohongan publik. Sebab peristiwa yang sesungguhnya tidak benar seutuhnya seperti itu, pada hari sabtu dinihari, ada seseorang yang melewati gang di lokasi ini, dengan membawa kendaraan bermotor, namun knalpot bisingnya itu di geber-geber, suaranya membuat gaduh warga sini, karena hari sudah tengah malam sekira jam 1an lewat, dan ulahnya ada pemuda sini yang berani tegur, namun malah berbalik si pengendara, membentak-bentak, lalu si pengendara tersebut menantang berkelahi, ya, akhirnya tersebut memancing emosi pemuda sini, lalu di keplak badan si pengendara tersebut, dan akhirnya si pengendara tersebut, mengancam akan datang lagi, dengan membawa teman-temannya.' Jelas Pria tersebut, meceritakan kejadian yang sebenarnya, saat di konfirmasi oleh beberapa awak media, hal tersebut dibenarkan oleh warga sekitar lokasi kejadian. Senin ( 30/12/24)
Lebih jauh lagi, lelaki berinisial Des, tersebut menambahkan. Tudingan yang dikatakan, katanya soal bisa terjadi peristiwa ini, yang pihak kerabat mereka ceritakan, pada wartawan, bahwa para pemuda sini (Lembur Sukun-red) semua sedang mabuk karena minum keras, itu semua tidak benar. Justru mereka yang datang kesini, dalam keadaan mabuk, dan tidak bisa berbicara baik, dan selalu mengeluarkan kata-kata kasar serta menantang kami semua. Ungkapnya.
Bahkan yang katanya, istri si korban Guruh, ikut pula di lukai karena di seret-seret oleh para pelaku, itu semuanya tidak benar, alias bohong dan di dramatisir. Nah, yang jadi pertanyaan kami saat ini, kok, suami korban, membiarkan istrinya ikut serta mendatangi kami ke sini, kan waktu bukan lagi sore hari, tapi sudah jam 1an lewat dinihari menjelang subuh. Yang lebih uniknya lagi, ikut serta pula adik iparnya, mendatangi kami, beserta si pengendara motor yang duluan memulai adanya perkara ini.
Dan untuk masalah korban Indra, langsung di tikam perutnya, karena melerai, Kakak Iparnya yang terkena sabetan clurit, itu juga semua cerita bohong, serta direkayasa, mencari pembenaran. Justru, Indra yang duluan memukul warga sini, dan begitu juga dengan si Guruh, mereka semua yang memulai lakukan kekerasan fisik pada kami. Masih kata Des, menerangkan semua kronologis peristiwa.
"Untuk itu, bukan kami semua di sini mencari pembenaran, namun ini semua fakta, bahkan yang lebih ironisnya lagi, selain warga sini, baik para orang tua, serta para sesepuh sudah melerai, malah tidak dianggap, serta ada seorang warga, yang berkerja sebagai penegak hukum dari Polri, mendengar adanya kegaduhan, lalu mendatangi kami semua, untuk di damaikan malah di tantang, juga tidak dianggap, bahkan jika tidak salah, dia juga terkena bogeman mentah, dari orang yang katanya jadi korban. Dan satu hal lagi, banyak yang di ceritakan oleh kerabat korban, di pemberitaan media online, itu 99% semuanya tidak benar alias mencari pembenaran serta pembohongan publik, bahkan katanya istri si korban di seret para pelaku di sini, itu juga bohong, banyak saksi disini, yang melihat. Serta orang yang dalam keadaan sadar, dan pikirannya sehat, tidak akan mungkin memancing keributan dengan mendatangi kami, seharusnya bertanya baik-baik dulu, lalu di damaikan, bukan malah menantang serta mengancam orang, serta berlagak seperti jagoan, lalu yang sebenarnya yang sedang kondisi tidak sadarkan diri, alias mabuk akibat miras itu siapa?" Tandasnya.
( Raya )