![]() |
( Cagub DKI Jakarta, Pramono Anung.) |
7Detik.com - JAKARTA - Calon Gubernur Jakarta nomor urut 3 Pramono Anung membuka pameran yang bertajuk “TETAP BERJUANG DALAM KETERBATASAN” yang diselenggarakan di 75 Gallery Jl. Mampang Prapatan Raya, Kecamatan Mampang, Jakarta Selatan pada Selasa (5/11/2024).
Dalam
kesempatan itu, Pramono menyampaikan bahwa pemerintah harus hadir dalam
memfasilitasi anak-anak yang memiliki keterbatasan dengan lebih
intensif dan terbuka.
“Jadi
kalau melihat anak-anak yang seperti ini yang bisa berkarya maka
menjadi tugas pemerintah memfasilitasnya. Sebenarnya di era Pak Jokowi
ini pun sudah dilakukan hanya memang di pemerintah Jakarta saya lihat
perlu dilakukan secara lebih intensif dan terbuka,” ungkap Pramono.
Pramono
menjelaskan bahwa Jakarta sudah memiliki kartu disabilitas yang dapat
memudahkan warga yang memiliki keterbatasan, tetapi belum terdistribusi
dengan baik sehingga perlu adanya perbaikan.
Pramono juga menekankan pentingnya tempat-tempat untuk mengekspresikan dan menyekolahkan anak-anak yang memiliki keterbatasan.
“Kalau
perlu pameran-pameran seperti ini didukung sepenuhnya oleh pemerintah
Jakarta. Sehingga dengan demikian inilah yang perlu dijaga, dirawat, dan
juga difasilitasi termasuk keinginan sebagian besar keluarga yang
mempunyai keluarga disabilitas,” Tegasnya.
Pramono
juga menyampaikan bahwa tempat-tempat untuk menyalurkan hasrat
anak-anak yang memiliki keterbatasan sangat penting, mengingat Jakarta
memiliki 44 ribu disabilitas yang perlu diperhatikan oleh pemerintah.
Dalam
kesempatan tersebut. Pramono memborong lima lukisan karya anak-anak
disabilitas, ia juga mengaku bahwa sudah 25 tahun menggemari lukisan.
“Tadi
karena saya sudah punya bukunya di jalan saya berdiskusi sama Dilla
anak saya untuk memilih lima lukisan, memang sudah sejak lama saya
menjadi penggemar lukisan dan telah hampir 25 tahun menjadi kolektor
lukisan, tetapi saya tidak pernah mengeksposnya” Jelas Pramono, menerangkan.
Pramono
mengapresiasi karya anak-anak disabilitas yang memiliki goresan dan
pemilihan warna yang dalam dan juga mereka yang melukis dalam waktu
kurang dari satu jam.
“Jadi
saya senang sekali karena ekspresi dari anak-anak disabilitas ini dalam
melukis, goresannya dalam, pemilhan warnanya dan mereka rata-rata untuk
mengekspresikan keinginannya, inspirasinya, itu dengan melukis, dan
tadi bahkan ada salah satu pelukis yang saya tanya kalau ngelukis berapa
lama? Nggak lebih dari satu jam,” Pungkas Pramono.
Sementara, Tri Yuli Prasetyo, selaku Koordinator para pelukis yang sekaligus merupakan guru dari sebagian besar mereka di Sekolah Talenta Kebon Jeruk Jakarta Barat, menerangkan bahwa, para anak didiknya itu ia bimbing dengan penuh kesabaran agar mampu mengeluarkan potensi terpendam mereka.
![]() |
( Cagub Jakarta, Pramono Anung, Borong Lukisan Penyandang Disabiltas) |
Sementara, Tri Yuli Prasetyo, selaku Koordinator para pelukis yang sekaligus merupakan guru dari sebagian besar mereka di Sekolah Talenta Kebon Jeruk Jakarta Barat, menerangkan bahwa, para anak didiknya itu ia bimbing dengan penuh kesabaran agar mampu mengeluarkan potensi terpendam mereka.
"Pada dasarnya
setiap orang punya kemampuan menciptakan karya seni, meski dengan segala
keterbatasan yang mereka miliki, begitu pula dengan anak-anak
berkebutuhan khusus ini. Awalnya mereka diberikan contoh terlebih dahulu
tentang bentuk lukisan, setelah itu diperkenalkan dengan kanvas dan
alat lukis." Kata Tri, menerangkan.
Selain itu, Tri juga menambahkan. Saat
kemudian mereka mulai berani menghadirkan bentuk-bentuk imajinasi, kami
hanya mengarahkan untuk lebih menyempurnakan karya mereka, beberapa
memang ada yang mampu menerjemahkan apa yang diarahkan, tetapi ada juga
yang kemudian melakukan goresan kuas sebebas yang mereka mau, ya tidak
apa-apa, karena mereka tetap ada kemauan untuk melakukannya. Jelas Tri
Yuli Prasetyo yang juga pengelola Galeri Darmin Kopi di bilangan Duren
Tiga Jakarta Selatan, menutup perkataannya.
Di sisi lain. Dwi Rahayu, selaku perwakilan dari 75 Gallery, juga menyampaikan apresiasinya
terhadap karya lukisan para penyandang disabilitas, mewakili sang
pemilik tempat, Effendy. Dwi, juga mengatakan, "Bahwa karya-karya pelukis
asuhan Tri Yuli Prasetyo ini cukup layak bersaing dengan para pelukis
pada umumnya." Jelasnya.
75 Gallery
sangat memfasilitasi acara ini, Bapak Effendy sendiri selaku pemilik
sangat terbuka untuk dapat terselenggaranya pameran, dengan menggandeng
koleganya seperti, Fotografer Darwis Triadi dan juga Bapak Pramono
Anung. Papar Dwi, menambahkan.
Tetapi acara ini
sendiri tidak terkait dengan agenda politik, mungkin karena waktunya
saja yang berbarengan dengan Pilkada Jakarta dan Bapak Pramono menjadi
salah satu calon Gubernur. "Di balik itu semua visi acara ini tetap
kepada karya dan mengapresiasi para penyandang disabilitas yang mampu
menghadirkan lukisan-lukisan bagus, walau dengan keterbatasan diri
mereka." Tandas Dwi, menutup pembicaraannya.
Pameran ini berlangsung mulai 5 November 2024 sampai 15 November 2024 dengan menampilkan sejumlah 55 karya lukisan dari 14 seniman penyandang disabilitas. Hasil dari penjualan karya yang di lelang akan di donasikan kepada Yayasan Penyandang Difabel di Jakarta dan di daerah.
( Wahyu Toveng )