7detik.com - Bandung - Pada beberapa waktu lalu, aksi solidaritas seni untuk Palestina yang diselenggarakan di Monumen solidaritas Asia-Afrika dan Monumen Dasasila Bandung, dengan mengusung tema" Bandung Protest, Hentikan Pembantaian!," mendapat perhatian dari beberapa media.
Saat di konfirmasi, awak media 7detik.com, Elly Dzarah, mengatakan. Pertama kali tertarik untuk bergabung dan turun langsung dalam gerakan aksi solidaritas Palestina, setelah dirinya, melihat dan menyimak semua kegiatan yang ada di lokasi. Aksi tersebut juga menggunakan atribut seperti kemasan plastik, terutama kantong kresek, yang dilakukan oleh WALHI Bandung.
"Pertama kali bergabung dalam aksi solidaritas Palestina pada 14 Juli 2024 lalu, aksi ini digagas oleh Redraw dan motor penggeraknya, Kang Wanggi Hoed, seorang seniman pantomim. Selain aksi jalan kaki, kami juga berkolaborasi mural, dongeng, diskusi, pantomim, pertujukan seni rakyat, pameran seni solidaritas untuk Palestina, donasi, musik, kolase DLL." Terang Elly Dzarah. Sabtu ( 12/10/24 )
Lebih lanjut, Elly juga memaparkan. Tujuan dilakukan gerakan aksi solidaritas Palestina ini adalah untuk menolak Genosida, pembunuhan masal secara keji, dan tentunya kedaulatan kemerdekaan bagi Palestina. Alhamdulillah, ada sekitar 6 personil yang konsisten dalam aksi ini, selebihnya banyak dari simpatisan seniman, karena itu dinamakan solidaritas seni untuk Palestina-Bandung Spirit For Palestine. Ungkapnya.
Dalam aksi solidaritas Palestina ini, tentu saja memberikan pengalaman yang berharga untuk setiap personilnya. Seperti yang dilakukan di jalan raya, apalagi pusat kota seperti jalan Asia-Afrika, banyak tantangannya ketika orasi di bawah terik matahari, berteriak dan menyuarakan bersaing dengan kendaraan yang lalu lalang.
Insya Allah, kami akan terus bergerak secara kontinyu, sampai Palestina benar-benar mendapatkan kedaulatan dan kemerdekaan seutuhnya, dan rencana atau keinginan aksi di luar kota Bandung itu ada, tapi masih terkonsentrasi di Bandung dulu. Masih kata Elly menambahkan
"Mengingat setiap personel memiliki kesibukan masing-masing, untuk sinkron waktu belum memungkinkan. dan untuk siapa pun boleh bergabung, tidak ada pengecualian, apa lagi kriteria. Aksi ini memanggil orang-orang yang peduli pada masalah kemanusiaan dan menggugah nurani,"Tutup Elly.
( Arnita )