Puisi Ahmad Hidayat: "Hati-Hati Nak."

( Foto Illustrasi )

7detik.com - Sastra Puisi -

 1/

NAK, MAAFKAN IBU

Nak, maafkan ibu
Kau dilahirkan di zaman peperangan
Tiap detik ada peluru yang menyasar pada dadamu
Tiap hari selalu ada bom yang berdentum di telingamu

Panikmu, sakitmu
Melebihi sakitnya pada zaman nenek moyangmu

Kau tak bebas berkeliaran
hanya bisa rebahan di istana malasmu
Karena racun-racun teknologi telah menyebar dalam sarafmu

Garut, 17 Oktober 2024
 
2/

RAJINLAH MEMBACA

Nak, pandailah membaca
Agar kau mampu menghargai anggota tubuhmu
Nak, rajinlah membaca
Agar kau tahu arti di balik tangis dan senyummu
Nak, jangan lupa membaca
Agar duniamu tak gerhana berkepanjangan
Nak, sudahkah membaca hari ini?
Mumpung jejak kisahmu masih ada

Garut, 17 Oktober 2024
 
3/

NASIHAT DALAM SENJA

Nak, lihatlah senja sedang tersenyum menyapamu
Nak, lihatlah hamparan padi yang sudah berilmu itu ia tetap hormat padamu
Nak, lihatlah sang induk yang baru pulang, ia mulai mendekap buah hatinya 
Kamu juga harus bisa seperti itu ya!
Karena barusan sudah diajari sama mereka

Garut, 17 Oktober 2024

4/

JAGALAH HATIMU

Nak, jagalah hatimu
Ingat, kalbu yang terbakar
Semua saraf dan aliran darah akan terbawa hangus
Segala kebaikan orang, di matamu hanya akan terlihat seperti tumpukan limbah yang membusuk
Aksesoris mutiara yang kamu pakai atas jasa orang
Tak akan ada harganya bahkan akan dianggap hanya sebuah hinaan semata

Garut, 18 Oktober 2024

5/

HATI-HATI NAK

Nak!
Hati-hatilah saat berjalan
Banyak ranjau manis namun bisa mengancam keselamatan
Walau langkahmu pelan
Tapi sepanjang jalan yang kamu lalui 
adalah bebatuan terjal berkerikil dan berderet pepohonan indah berduri

Kalau kamu tidak berhati-hati
Bisa saja tersandung bahkan sampai tersungkur

Nak!
Hati-hati pula kamu dalam menikmati pemandangan yang tersaji di sepanjang jalan yang dilalui
Tidak semuanya membawa pada gapura bahagia
Lihatlah, ornamen-ornamen dari setiap ukiran 
Apakah memancarkan cahaya atau meredupkan rasa?

Garut, 20 Oktober 2024
                                                                      Bionarasi:

Ahmad Hidayat lahir di kota Garut pada tahun 1986. Saat ini aktif mengajar di SDN 2 Cihikeu Kecamatan Bungbulang. Menulis merupakan hobi. Banyak manfaat yang telah dirasakan, salah satunya bisa menambah persaudaraan dengan sesama penulis.