![]() |
( Aksi penipuan yang dilakukan oleh pihak oknum, yang mengatasnamakan Kadisnakertrans Kuningan ) |
7detik.com - Kuningan - Kembali, adanya aksi penipuan melalui nomor WhatsApp (WA) yang mengatasnamakan pejabat Pemkab Kuningan kembali terjadi. Kali ini, penipuan mengatasnamakan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Kuningan Drs. H. Dudi Pahrudin, M.Si.
Penipuan yang dilakukan melalui WhatsApp dengan nomor 0822 5812 5349 an. Sri Hanawiyah dan 0822 5828 1497 an.Dudi Pahrudin, (Kepala Disnakertrans) dengan modus meminta pinjaman uang untuk dana taktis kepada Lembaga Pelatihan Kerja (LPK).
Dari informasi yang di dapat, beberapa pengurus LPK di Kuningan mendapatkan pesan melalui WhatsApp yang menyatakan, Dudi Fahrudin membutuhkan dana segera untuk kepentingan operasional. Dalam pesan tersebut, pelaku meminta/meminjam sejumlah uang dengan alasan mendesak.
Kepala Disnakertrans Dudi Fahrudin, ketika di konfirmasi, dia membenarkan, bahwa ia tidak pernah melakukan hal tersebut. Dudi, menghimbau pada masyarakat serta pada seluruh para pengurus LPK untuk berhati-hati, agar tidak terjebak dalam modus penipuan yang dilakukan oleh pihak oknum, yang saat ini belum diketahui.
“Saya tidak
pernah meminta uang kepada siapapun melalui WhatsApp. Jika ada yang
menerima pesan serupa, itu penipuan, karena semua itu bukan saya atau bukan dari orang-orang suruhan saya, untuk sesuatu yang merugikan banyak orang,”Kata Dudi, menahan sedikit jengkelnya. Kamsi (03/10/24)
Kadisnakertrans, juga
meminta agar masyarakat cepat melapor kepada pihak berwajib jika ada yang menjadi korban, dari oknum yang tidak bertanggung jawab. Terang Dudi menambahkan,
Adanya kejadian itu, Kepala Diskominfo, Drs. Ucu Suryana, M.Si, turut menghimbau kepada masyarakat agar berhati-hati dan tidak mudah percaya dalam menanggapi berbagai modus dari nomor palsu.
“Bagi masyarakat untuk selalu berhati-hati jika ada yang menghubungi terutama terkait dengan permohonan/permintaan/penawaran bantuan dengan menggunakan No/ photo profil di medsos. Disarankan, untuk melakukan pengecekan kebenaran nomor tersebut sebelum merespon, ” Ungkap Ucu Suryana,
Lebih jauh, Ucu juga mengatakan, selain mewaspadai modus penipuan, masyarakat juga diminta jangan mudah percaya terhadap berbagai akun yang mengatasnamakan seseorang. Karena menurutnya, akun-akun tersebut berpotensi melakukan penipuan yang dapat merugikan.
“Untuk itu, bagi masyarakat untuk berhati-hati akan modus penipuan melalui medsos, seperti penawaran bantuan, donasi, pinjaman, hadiah dan jenis lainnya apalagi dengan penawaran iming-iming yang ujung-ujungnya meminta transferan uang kepada korban." Kata Ucu, menutup obrolannya.
( Johan )