![]() |
( Prabowo, berjalan beriringan dengan Jokowi |
7detik.com - Jakarta - Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka memulai sejarah baru bagi seluruh bangsa dan negara ini pada Minggu 20 Oktober 2024. Mereka telah resmi dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia untuk masa jabatan 2024 sampai 2029, pada Sidang Paripurna MPR di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat.
Acara
tersebut dihadiri oleh Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin
yang hari itu mengakhiri masa jabatannya, Susilo Bambang Yudhoyono
(mantan Presiden RI ke-6), Try Sutrisno, Jusuf Kalla, dan Budiono (para
mantan Wakil Presiden), para menteri Kabinet Indonesia Maju, para
pimpinan lembaga tinggi negara, para pimpinan TNI dan Polri, para tokoh
dan pimpinan partai politik
Selain
mereka, tampak pula hadir para pasangan pesaing Prabowo-Giban di
Pilpres 2024 lalu, yaitu Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, Ganjar
Pranowo dan Mahfud MD, Sinta Nuriyah (istri mantan Presiden RI Ke-4,
almarhum Abdurrahman Wahid), Soraya Hamzah Haz (istri mantan Wakil
Presiden RI ke-9, almarhum Hamzah Haz), serta sejumlah pimpinan atau
perwakilan negara-negara sahabat, di antaranya, Sultan Halsanah Bolkiah
(Brunei Darussalam), Perdana Menteri Anwar Ibrahim (Malaysia), Presiden
Ferdinand R. Marcos Junior (Filifina) dan lain-lain.
Seusai
diambil Sumpah Jabatan dan dilantik sebagai Presiden ke-8, Prabowo pun
berkenan menyampaikan pidato pertamanya di hadapan Sidang Paripurna MPR,
beberapa point penting ia sampaikan dalam pidato tanpa teksnya yang
berapi-api,
"Kita perlu
suasana persatuan, kolaborasi kerjasama, bukan cekcok berkepanjangan,
kita perlu pemimpin-pemimpin yang tidak caci maki, kita perlu
pemimpin-pemimpin yang arif dan bijaksana, yang mengerti dan cinta
budaya sejarah negeri sendiri, yang bangga dengan adab tradisi dan adat
bangsa kita sendiri" tegasnya.
Lebih
jauh lagi ia menambahkan betapa para pendiri bangsa Indonesia sangat
ingin negeri ini menjadi suatu negara dengan bangsa yang berdemokrasi,
yang menempatkan kedaulatan rakyat setinggi-tingginya, bahwa dalam dasar
negara Pancasila kerakyatan merupakan sendi utama dari kelima sila yang
dijunjung tinggi oleh bangsa Indonesia.
"Kita
menghendaki kehidupan demokrasi, tetapi marilah kita sadari bersama,
demokrasi kita adalah demokrasi yang khas dan cocok untuk Indonesia,
demokrasi yang berasal dari sejarah dan budaya kita, demokrasi haruslah
demokrasi yang santun, demokrasi di mana berbeda pendapat harus tanpa
permusuhan, demokrasi di mana mengoreksi harus tanpa caci-maki,
bertarung tanpa membenci, bertanding tanpa berbuat curang, demokrasi
kita harus menghindari perpecahan, adu domba, hasut menghasut, demokrasi
harus demokrasi yang sejuk, damai, dan menghindari kemunafikan."
Tambahnya dengan suara khasnya
Setelah
dilantik, Presiden dan Wakil Presiden yang baru dilantik beserta
Presiden dan Wakil Presiden yang baru saja selesai masa jabatannya pun
bergegas menuju Istana Merdeka untuk melaksanakan upacara sambut-pisah
dan serah terima kepemimpinan. Dan di sepanjang jalan menuju istana
terutama di sekitar jalan Sudirman-Bundaran HI-Thamrin, mereka dinanti
warga masyarakat yang ingin menyaksikan iring-iringan dan mengucapkan
selamat atas proses peralihan kepemimpinan negara Republik Indonesia.
Prabowo nampak muncul dari atap mobil untuk menyapa ribuan masyarakat.
![]() |
( Dewa Menghibur Rakyat, Di pelantikan Prabowo dan Gibran, sebagai Presiden RI dan Wakilnya. ) |
Suasana begitu meriah walau dengan penjagaan ketat aparat TNI-Polri-Satpol PP, dan petugas gabungan lainnya, terdapat pula beberapa panggung hiburan di beberapa titik seperti di Bundaran HI, Bundaran Patung Kuda, dan di seberang Istana Merdeka, yang diisi live musik sejak pukul 08.00 WIB.
Terlihat
beberapa band tampil terpisah di panggung-panggung tersebut, antara
lain, Kanda, Govinda, Ran, hingga Dewa 19. Di luar Istana pun disediakan
3 layar besar Videotron untuk supaya masyarakat dapat menyimak jalannya
upacara. Dan seusai upacara tampak mantan Presiden Jokowi menyapa
masyarakat yang hadir melalui atap mobil, ia meminta mohon pamit dan
berterima kasih kepada seluruh masyarakat saat iring-iringan
rombongannya mulai bergerak ke bandara Halim Perdana Kusuma, untuk
mengantarnya kembali pulang ke Solo.
( Wahyu Toveng )