Ridhokan, Dirahmati Keduanya Pasangan Kuat, Sedikit Saja Lalai Keduanya, Abis Di Caplok Yanuar -Udin


( Mang jarwo, pengamat politik dan tokoh masyarakat Kuningan )

7detik.com, ( K
uningan
) - Situasi politik semakin memanas, keliling blusukan, juga doyan di undang menghadiri, apapun acara yang dilakukan masyarakat kuningan, pasti datang, baik seumpama ada acara, warga mandiin kerbau ramai-ramai, pasti para Cabup dan Cawabup datang hadir untu mencari atau meraup simpati dukungan dari rakyat Kuningan untuk di genjot oleh pihak-pihak team sukses serta dari para calon Bupati dan Wakil Bupati Kuningan, Pasalnya, 3 pasangan Cabup dan Cawabup, dari hari kehari terus menebar pesona, baik untuk masalah perbaikan jalan, sampai hal-hal yang tidak mungkin, akan bisa menjadi mungkin.

Dari 3 pasangan Cabup-Cawabup, Yanuar Prihatin -Udin Kusnaedi, lalu M.Ridho Suganda - Kamdan dan Dian Rachmat Yanuar - Tuti Andriani, yang kesemuanya sama-sama berpotensi bahkan ke 3 pasangan tersebut, sangat paham dalam urusan pemerintahan, serta merubah situasi perekonomian di wilayah Kuningan.

Untuk masalah potensi, semuanya berpotensi, dan kalau soal strategi, juga keahlian soal kepemimpinan. Namun, semua tersebut, mesti dibenahi lagi sebagaimana mestinya, apalagi, saat ini, ada 2 pasangan calon, yang sama-sama kuat, 2 pasangan tersebut, M. Ridho - Kamdan dan Dian Rachmat - Tuti Andriani. 

Hal itu di katakan oleh pengamat politik juga sesepuh kalangan aktivis Kuningan, Mang Jarwo, atau akrab di sapa Mang Ewo.

"Pasangan Edo sama Kamdan, serasi bagus, kalau Edo, dari kalangan petinggi eksekutif, dan kalau Kamdan, dari kalangan pengusaha, serta dulu juga kan dia, mantan pejabat juga. Kalau dengan duet Dian -Tuti, karena walaupun dua-duanya maaf memiliki latar belakang yang berbeda juga, Dian dari kalangan eksekutif dan Tuti kalangan hukum, pas serasi." Terang Mang Ewo. Selasa (10/09/24)

Nah, kalau Edo memang beberapa bulan kebelakang, dia sebagai seorang mantan petinggi eksekutif tapi di sini tidak ada yang dominan, karena dia sudah cukup lama meninggalkan kekuasaan sehingga dia tidak bisa lagi untuk mengetahui lebih jauh lagi soal, di atas, namun untuk gerakan masyarakat, Edo bagus. Terang Mang Ewo, menambahkan.

Untuk Dian sendiri, dia mendominasi atau secara efektif melakukan pendekatan mudah banget, dan juga ketika dia menduduki jabatan sebagai seorang Sekda. Akan tetapi, ada yang mesti di perhitungkan untuk masalah kebawahnya, karena Dian, belum pernah bertugas di tingkat kecamatan, itu harus lebih di matangkan lagi untuk pendekatan ke warga masyarakat. 

"Artinya jika posisinya Dian, dulu sebagai sekda dan juga kalau dikonversikan dengan banyaknya kursi dari partai pendukungnya. Nah itu kan berarti banyaknya dukungan yang akan diraih oleh pasangan Dian - Tuti, serta para team pendukungnya yang kesemuanya berangkat dari anggota DPRD." Jelasnya.

Dan dari pasangan Ridho sama si Kandam, ini sebenarnya masing-masing punya kekuatan keduanya masih ada sisa-sisa koneksi, juga para mitra,kalau Kamdan, karena banyaknya para karyawan yang berkerja di tempatnya, dan masih banyak yang menyimpan baikannya dengan latar belakang pengusaha. Sambung Mang Ewo.

"Dan kalau untuk masalah di lema keluarga besar Almarhuma Pak Acep, karena pasangan Dian -Tuti, serta Tuti adalah adik kandungnya Almarhum, yaitu besar kemungkinan kecanggungan pihak keluarga besar pasti ada. Namun pada hakikatnya, Bu Ika, harus memilih Edo -Kamdan, karena semua berangkat dari PDIP." Kata Ewo menjelaskan.

Menurut Mang Ewo, dua pasangan Ridho - Kamdan, serta Dian  - Tuti, sama-sama kuat juga berpengaruh. Namun keduanya jangan sampai lengah, jika lengah, makan akan jadi kesempatan besar untuk pasangan Yanuar - Udin. Kata Ewo, menutup pembicaraannya. ( Raya)