7detik.com - Spritualitas Rohani - Hari ini, umat Islam di seluruh dunia merayakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, sebuah momen penting untuk mengenang kelahiran manusia agung yang membawa cahaya kebenaran kepada umat manusia. Peringatan ini tidak hanya sekadar seremonial, tetapi juga menjadi momentum untuk menumbuhkan dan merawat cinta kepada Rasulullah SAW di tengah kehidupan modern yang penuh tantangan. Di era milenial yang serba cepat dan digital ini, bagaimana kita bisa membangun serta menjaga rasa cinta kepada Nabi?
1. Menumbuhkan Cinta Melalui Pemahaman Akan Teladan Nabi
Menumbuhkan cinta kepada Rasulullah SAW dimulai dari mengenal dan memahami pribadi beliau. Rasulullah adalah cerminan akhlak yang paling sempurna, seorang pemimpin, suami, ayah, sahabat, dan teladan terbaik dalam segala aspek kehidupan. Di era milenial, akses terhadap pengetahuan sangat terbuka lebar. Generasi muda dapat dengan mudah mempelajari kisah hidup Rasulullah melalui berbagai sumber, mulai dari buku-buku sirah, kajian online, hingga ceramah di media sosial.
Memahami bagaimana beliau menghadapi cobaan, bagaimana kelembutan dan kasih sayangnya terhadap umat, akan menumbuhkan rasa cinta yang mendalam. Semakin kita mengenal beliau, semakin besar pula rasa kagum dan cinta kita terhadap sosok yang diutus sebagai rahmat bagi seluruh alam.
2. Merawat Cinta dengan Amalan Shalawat
Setelah cinta itu tumbuh, merawatnya adalah langkah berikutnya. Salah satu cara terbaik untuk menjaga rasa cinta kepada Nabi Muhammad SAW adalah dengan memperbanyak shalawat. Shalawat merupakan bentuk penghormatan dan doa kita kepada Nabi. Di tengah kehidupan milenial yang penuh dengan kesibukan dan aktivitas digital, shalawat bisa menjadi pengingat akan kehadiran Rasulullah dalam hati kita.
Tidak perlu menunggu momen-momen tertentu untuk bershalawat. Bahkan dengan mengucapkan kalimat yang sederhana seperti “Shalallahu ‘alaa Muhammad,” kita telah mengekspresikan cinta dan penghormatan kita kepada beliau. Shalawat adalah cara yang mudah namun penuh makna untuk menjaga hubungan kita dengan Rasulullah di tengah kesibukan zaman modern ini.
3. Menghidupkan Cinta Rasulullah dalam Perbuatan Sehari-hari
Cinta sejati kepada Rasulullah SAW tidak hanya diungkapkan melalui kata-kata, tetapi juga diwujudkan dalam tindakan. Meneladani akhlak mulia Nabi dalam kehidupan sehari-hari adalah bentuk nyata dari cinta kita. Rasulullah adalah contoh terbaik dalam bersikap jujur, sabar, adil, dan penuh kasih sayang terhadap sesama.
Generasi milenial, yang hidup di tengah era teknologi dan globalisasi, dapat mencontoh nilai-nilai akhlak tersebut dalam menghadapi berbagai dinamika sosial dan moral yang mereka hadapi. Baik dalam pergaulan sehari-hari, dalam bermuamalah di dunia nyata maupun di dunia maya, meneladani Rasulullah adalah cara kita menjaga kemurnian cinta kepada beliau.
4. Cinta yang Menguatkan Iman di Era Milenial
Di era milenial, tantangan terhadap iman dan akhlak semakin besar. Arus informasi yang cepat dan deras sering kali membawa nilai-nilai yang bertentangan dengan ajaran Islam. Peringatan Maulid Nabi ini menjadi kesempatan penting untuk memperkuat fondasi keimanan kita dengan menumbuhkan cinta kepada Rasulullah. Cinta ini akan menjadi perisai bagi kita untuk tetap teguh dalam menjalankan ajaran Islam, meskipun di tengah pengaruh budaya yang beragam.
Dengan cinta kepada Nabi, kita akan lebih terdorong untuk menjaga iman, berpegang teguh pada Al-Qur’an dan Sunnah, serta terus memperbaiki diri. Cinta ini pula yang akan menjadi cahaya bagi generasi milenial dalam menghadapi godaan dan tantangan zaman.
5. Menggunakan Teknologi untuk Menyebarkan Cinta Rasulullah
Generasi milenial memiliki keistimewaan tersendiri dengan kemampuan mereka dalam memanfaatkan teknologi. Media sosial dan platform digital bisa menjadi sarana yang efektif untuk menyebarkan kecintaan kepada Rasulullah. Dengan membuat konten-konten Islami, membagikan kisah-kisah keteladanan Nabi, atau bahkan mengajak orang lain untuk bershalawat melalui media online, cinta kepada Nabi dapat terus tumbuh dan menyebar di kalangan umat.
Di era milenial ini, kita memiliki peluang besar untuk memperluas dakwah dan menyebarkan cinta kepada Rasulullah ke berbagai penjuru dunia, tanpa batasan waktu dan tempat. Teknologi yang ada bukan lagi menjadi tantangan, melainkan peluang untuk menanamkan nilai-nilai keislaman yang kuat dalam hati umat Islam.
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di era milenial bukan sekadar upacara atau ritual tahunan, tetapi menjadi momen penting untuk menumbuhkan dan merawat cinta kepada Rasulullah. Melalui pemahaman yang mendalam akan teladan beliau, memperbanyak shalawat, meneladani akhlak mulia, serta memanfaatkan teknologi untuk menyebarkan pesan kebaikan, kita dapat memperkuat hubungan batin kita dengan Nabi.
Semoga cinta kita kepada Rasulullah SAW tidak hanya tumbuh di hari peringatan Maulid, tetapi terus terpelihara setiap hari dalam hidup kita. Mari kita jadikan momen ini sebagai pengingat bahwa cinta kepada Rasulullah adalah fondasi yang akan membawa kita kepada kehidupan yang penuh berkah dan keridhaan Allah SWT.
Penulis : Rissa Churria, dirinya adalah pendidik, penyair, esais, pelukis, aktivis kemanusiaan, pemerhati masalah sosial budaya, pengurus Komunitas Jagat Sastra Milenia (JSM), pengelola Rumah Baca Ceria (RBC) di Bekasi, anggota Penyair Perempuan Indonesia (PPI), saat ini tinggal di Bekasi, Jawa Barat, sudah menerbitkan 7 buku kumpulan puisi tunggal, 1 buku antologi kontempelasi, serta lebih dari 100 antologi bersama dengan para penyair lainnya, baik Indonesia maupun mancanegara. Rissa Churria adalah anggota tim digital dan siber di bawah pimpinan Riri Satria, di mana tugasnya menganalisis aspek kebudayaan dan kemanusiaan dari dunia digital dan siber.
( Redaksi www.7detik.com )