7detik.com - Bandung - Team Penggerak Pemberdayaan dan Kesehatan Keluarga (TP PKK) Desa Tarumajaya, Kertasari Kabupaten Bandung, mendatangi beberapa titik posko penanganan bencana, guna menerapkan Trauma Healing bagi anak-anak dari para warga terdampak gempa 5,0 yang terjadi pada 18 September 2024 lalu di wilayah ini. Tujuan Trauma Healing itu sendiri, guna untuk mengatasi atau meminimalisir ketakutan dan kecemasan yang sangat mungkin dialami anak-anak pasca bencan. Kemarin Selasa (24/09/24.)
Kedatangan
 tim PKK ini disambut sorak-sorai anak-anak, dari wajah mereka menampakkan 
keceriaan, dan sedikit melupakan trauma karena adanya musibah bencana yang mereka alami. 
Acara yang berlangsung cukup meriah meskipun tenda posko sempat diguyur 
hujan deras.
Enung Syarifah, salah satu penggerak TP PKK, pada awak media, dia mengungkapkan. "Sistem Trauma Healing ini diterapkan dengan metode Play 
Therapy, yaitu terapi bermain dan bernyanyi bersama sambil diselingi 
pemberian berupa makanan ringan yang memang banyak menjadi favorit, jajanan anak-anak. Bermain dan
 bernyanyi bersama seperti itu, bisa memberikan afirmasi positif kepada
 anak-anak, bahwa ketika terjadi bencana, diharapkan mereka tidak akan kembali panik yang berlebihan,
 tetap waspada, dan segera berlindung ke tempat yang aman, serta 
meyakinkan mereka, bahwa semua akan baik-baik saja." Paparnya penuh harap.
Selain itu, Enung Syarifah pun menjelaskan bagaimana kinerja TP PKK Desa Tarumajaya pasca terjadinya bencana gempa 18 September 2024,  TP
 PKK itu mempunyai 20 orang anggota, kami semua  pun turut serta bersama bergerak dalam menangani, awal pasca bencana dengan berbagi peran masing-masing. 
Sebagian ada yang bertugas memasak di dapur umum Desa Tarumajaya, yang 
mana dalam sehari itu kami bersama-sama membuat sekitar 600 nasi bungkus untuk tiap 
posko penanganan bencana, terutama diprioritaskan untuk posko yang belum
 tersentuh bantuan. Kata Enung.
"Jadi, yang turun bertugas ke lapangan adalah orang 
yang sama, agar proses penerapan trauma healing itu lebih efektif. Dalam
 kegiatan ini pun, kami memang tidak melibatkan psikiater, mengingat 
situasi yang belum kondusif, jadi hal ini murni totalitas dari TP PKK 
saja," Tutup Enung Syarifah.
Sementara, Emma Liannah, Ibu Kades 
sekaligus ketua TP PKK, juga menyampaikan. "Kami
 melakukan hal ini dengan mencakup semua titik terdampak gempa di Desa 
Tarumajaya, sasaran awal adalah posko-posko penanganan bencana dan 
posyandu, dengan menargetkan dalam satu hari, 3 RW terkunjungi." Terangnya.
Untuk 
saat ini memang baru terealisasikan pada beberapa titik, di antaranya, 
Dusun Pilar, Dusun Goha 1, dan Dusun Goha 2. "Kedepannya bila terjalin 
koordinasi dengan beberapa sekolah di wilayah ini, maka kami akan 
mengunjungi pula sekolah-sekolah,"Pungkas Emma, menutup pembicaraan.
Selain
 TP PKK, pada kegiatan tersebut, juga dihadiri oleh Ahmad Ihsan selaku Kepala Desa Tarumajaya, lalu jajaran Bhabinsa Koramil dan Bhabinsa, lalu Kamtibmas Desa. 
Mereka menghimbau kepada semua warga untuk selalu waspada dalam menjaga 
keselamatan diri sendiri dan keluarga, kemudian terutama adalah, tidak 
begitu saja mempercayai isu-isu yang belum jelas kebenarannya tentang 
gempa susulan, dan tak lupa untuk selalu memanjatkan doa keselamatan, 
serta memperhatikan kesehatan masing-masing.
( Arnita ) 
