 |
( korban luka-luka pasca gempa mengguncang Kabupaten bandung, Jawa-Barat )
|
 |
( baik fasilitas pribadi maupun umum, rusak parah akibat di guncang gempa di Kabupaten Bandung )
|
7detik.com - Bandung - Sehari setelah diguncang gempa berkekuatan 5 magnitudo,
aktivitas masyarakat di Kertasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, belum
kembali normal. Kerusakan pada sejumlah fasilitas umum, termasuk sekolah
dasar dan puskesmas, menyebabkan kegiatan terhenti, dan siswa
diliburkan sementara, gempa yang meliputi Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung Barat, hingga Kabupaten Garut, masih terus di pantau oleh pihak BMKG Jabar, BPBD Jabar dan pihak-pihak terkait.
Rabu pagi sebelumnya, adanya gempa
yang terasa beberapa detik itu membuat warga di kawasan Bandung Raya
sempat panik. Gempa dirasakan kuat selama 3-5 detik. Masyarakat panik
dan sempat keluar rumah. Adapun lokasi gempa terjadi di Desa Tarumajaya, Cihawuk, Cibereum,
Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung. Berdasarkan data sementara,
gempa ini menyebabkan kerusakan pada satu unit fasilitas kesehatan di
Desa Cihawuk, satu unit fasilitas kesehatan di Desa Cibereum, Kantor
Polsek di Desa Cibereum, dan satu kantor KUA di Desa Cibereum.
Data terhitung Rabu, 18 September 2024, pukul 23.59 WIB, sampai hari ini, Kamis september 2024,
mencatat ada 2.022 rumah rusak yang tersebar di Kabupaten Bandung,
Garut, Bandung Barat, Kota Cimahi, Purwakarta, dan Kabupaten Bogor.
Rincian
kerusakan meliputi 534 rumah rusak berat, 476 rumah rusak sedang, dan
1.013 rumah rusak ringan. Selain itu ada 1.467 rumah warga yang
terdampak gempa tersebut. Tercatat 5.413 KK atau setara 21.710 jiwa
terdampak dan 710 orang mengungsi.
Selain
itu terdapat 8 fasiltias kesehatan, 39 fasilitas pendidikan, 60 rumah ibadah, serta dua bangunan terdampak gempa bumi. Korban luka-luka
tercatat 79 orang dan satu orang dilaporkan meninggal dunia.
Dari pantauan awak media 7detikcom di, Kabupaten
Bandung mengalami dampak kerusakan terbanyak dari gempa bumi M4,9
tersebut. Tercatat di Kabupaten Bandung terdapat 532 rumah rusak berat,
475 rumah rusak sedang, 1.013 rumah rusak ringan. Di luar itu terdapat
1.263 rumah terdampak. Selain itu 8 fasilitas kesehatan, 31 tempat
pendidikan, 55 tempat itbadah, serta dua bangunan terdampak gempa bumi. Kamis siang tadi ( 19/09/24 )
Korban
terdampak gempa juga tercatat paling banhyak di Kabupaten Bandung.
Rinciannya 5.409 KK atau setara 21.696 jiwa terdampak, 710 orang
mengungsi, 78 luka-luka, dan 1 orang meninggal dunia.
BPBD
Jawa Barat menyebutkan ada empat lokasi pengungsian untuk warga
terdampak gempa di Kabupaten Bandung, yakni di lapangan depan kecamatan,
Masjid At Thohiriyah, Masjid Al Barokah, serta kebun RW 16.
Warga
disebutkan memerlukan sejumlah bantuan, di antaranya tenda pengungsi,
obat-obatan, peralatan rumah tangga, kebutuhan pangan, dan alat
kebersihan. BPBD Jawa Barat menaksir kerugian akibat gempa bumi tersebut
menembus Rp 298,974 miliar.
Sebelumnya,
Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin mengatakan akan memberikan
penanganan terhadap korban gempa dengan maksimal, termasuk pemberian
bantuan. Ia meminta agar keselamatan warga diutamakan. “Keselamatan
warga adalah yang utama, tempat pengungsian memang masih darurat tapi
bantuan segera datang,” Kata Bey, dalam pasca gempa terjadi, Rabu (18/09/24).
Bey
meninjau lokasi terdampak gempa di Desa Cibeureum dan Desa Cikembang,
di Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung pada Rabu, 18 September 2024.
Dua desa tersebut dilaporkan terdampak gempa relatif parah akibat gempa
bumi Kabupaten Bandung M4,9 yang terjadi pukul 09.41 WIB.
Sehari
setelah diguncang gempa berkekuatan 5 magnitudo, aktivitas masyarakat
di Kertasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, belum kembali normal.
Kerusakan pada sejumlah fasilitas umum, termasuk sekolah dasar dan
puskesmas, menyebabkan kegiatan terhenti, dan siswa diliburkan sementara.
( Arnita--Raya )