 |
( foto dokumentasi 7detik.com , Widyawati dan almarhum suaminya Sophan Sopian )
|
Info Selebritis - 7detik.com - Kisah Cinta Abadi dan Kesetiaan Widyawati yang tak pudar meski Sang Suami Telah Tiada, bisa
dibilang, cinta sejati merupakan hal yang langka di zaman edan seperti
saat ini. Maraknya kasus perselingkuhan, menelantarkan istri maupun
suami hingga istilah pelakor yang seolah menjadi trend baru-baru ini,
seakan-akan menenggelamkan makna cinta sejati itu sendiri. Bahkan, dari
sekian kisah percintaan yang terjadi, ikatan suci tersebut bisa menguap
dengan mudah lantaran godaan duniawi dan dorongan hawa nafsu yang lebih
menyilaukan.
Namun, disela-sela tumpukan kisah
suram tersebut, terselip nama seorang Widyawati dan Sophan Sophian.
ibarat mata air, kisah cinta kedua artis yang berjaya di era 70-an
hingga 80-an tersebut seolah menjadi sebuah penyejuk. Cerita asmara
mereka bagaikan penerang ditengah-tengah kisah cinta sejati yang menjadi
semu karena tak kuat diterjang godaan. Seperti apa perjalanan kisah
cinta abadi mereka berdua, simak ulasan berikut.
Tak sengaja dipertemukan dalam sebuah film
Tak
ada yang menyangka, jika keduanya mengawali sebuah kisah romantis dari
sebuah judul film. Pada saat itu, baik Widyawati maupun Sophan Sopiaan,
merupakan artis remaja yang menjadi idola kawula muda di era 70-an.
Keduanya dipertemukan dalam sebuah film Pengantin Remaja yang dirilis
pada tahun 1971.
Terbukti, jalan cerita yang
menyuguhkan drama percintaan romantis tersebut, sukses membuat remaja
pada saat itu baper berat. Terbukti, kesukesan film tersebut berhasil
mengangkat citra keduanya dan dianggap sebagai pasangan yang sangat
serasi. Bisa dibilang, keduanya mengalami cinlok selama proses syuting
film tersebut. Resmi menikah dan berkarya bersama bukan berarti kehidupan baru sebagai suami istri membuat
mereka sibuk dengan urusan rumah tangga.
"Hubungan tersebut justru
semakin menambah kisah romantis mereka dengan bekerja sama dalam
pembuatan film. Hal ini dibuktikan dengan beberapa judul film yang
dibintangi oleh mereka berdua seperti Romi dan Yuli (1974), Perempuan
Kedua (1990), dan Love (2008)
Tak cukup sampai
disitu, kekompakan hubungan mereka berdua juga berlanjut meski tidak
dipertemukan dalam satu film. Saat itu, Sophan Shopiaan-lah yang
bertindak sebagai sutradara bagi sejumlah film yang dibintangi oleh sang
istri Widyawati. Film tersebut adalah Jinak-jinak Merpati (1975), Bunga
Kecil (1978), Masih ada Kereta yang Akan Lewat (1987), dan Sesal
(1994)."
Terapkan cara romantis agar hubungan tetap awet, bisa
dibilang, pasangan Widyawati dan Shopan Sophiaan merupakan salah satu
contoh, bagaimana mempertahankan sebuah ikatan cinta yang dibalut dengan
janji suci pernikahan. Bahkan, pasangan legendaris tersebut menerapkan
cara-cara yang romantis agar rumah tangga mereka senantiasa tentram dan
awet sepanjang masa. Hal tersebut dibuktikan oleh keduanya hingga sang
suami telah berpulang pada 2008 silam.
Pertama,
keduanya sering saling mengucapkan kata I Love You satu sama lain.
Bahkan hal tersebut dilakukan meski usia keduanya telah beranjak tua.
Kedua, dalam mengarungi bahtera rumah tangga, Widyawati dan Shopan
Shopiaan berusah untuk menjaga ego masing-masing untuk menghindari
terjadinya pertengkaran. Yang ketiga, komunikasi menjadi cara efektif
mereka berdua untuk menyelesaikan masalah. Yang mengharukan, meski sang
suami telah tiada, Widyawati masih merasa sosok pasangannya tersebut
senantiasa menjaga dirinya.
Tetap setia dan saling mendukung, tak
hanya sekedar menjadi aktor, mendiang suaminya tersebut ternyata juga
pernah berkarir menjadi seorang politikus. Sophan Sophiaan tercatat
pernah menjabat sebagai anggota Fraksi DPR tahun 1992-1997. Hal tersebut
didukung sepenuhnya oleh Widyawati. Bahkan hingga akhirnya sang suami
memutuskan untuk mundur dari kursi jabatan pada 2002, sang istri tetap
setia mendampingi. Yang mengharukan, meski telah
ditinggal pergi selamanya oleh sang suami, Widayawati ternyata masih
tetap mencintai mendiang suaminya tersebut. Secara tegas, dirinya juga
enggan mencari pasangan pengganti dari sosok cinta pertama yang menikahi
dirinya pada 1972 silam.
Kisah cinta yang tak padam hingga akhir, dan pada tahun
2008 silam seakan menjadi sebuah kisah kelam bagi seorang Widyawati.
Kepergian Sophan Sophiaan karena sebuah insiden kecelakaan, membuat hati
wanita yang telah dikaruniai dua anak lali-laki tersebut menjadi rapuh
seketika. Berkabung dalam kesedihan yang berlarut-larut, membuat
Widyawati beberapa kali masuk rumah sakit lantaran tekanan batin yang
sangat hebat.
Begitupun, hal tersebut tak
berlangsung lama. Meski dilanda kesedihan yang dalam, perlahan tapi
pasti, Widyawati mulai bangkit kembali. Selain tak ingin merepotkan
keluarganya dan anak-anaknya, dirinya juga ingin melaksanakan perkataan
sang suami pada dirinya. Setelah kesedihannya perlahan pulih, Widyawati
aktif kembali berkarya berakting di layar kaca. Yang mengharukan, di
setiap acara penganugerahan piala, dirinya senantiasa menyebut ucapan
terima kasih kepada sang suami atas kebersamaan mereka selama ini.
Setelah
sekian tahun berlalu, kisah cinta antara Widyawati dan Sophan Sophiaan
seakan tak pernah pudar tergerus zaman. Potret cinta abadi kedua
pasangan tersebut, seakan menjadi contoh nyata sebuah bentuk kesetiaaan
yang tak terbatas. Ditengah-tengah hiruk pikuk fenomena perceraian dan
pengkhianatan yang marak saat ini, kisah cinta sejati yang tulus dari
Widyawati dan Sophan Sophiaan bisa menjadi cerminan yang bagus. Terutama
bagi mereka yang ingin membangun sebuah hubungan pernikahan yang ideal
dan langgeng.
(Johan, dilansir dari berbagai sumber )