Akibat Gempa, Anis Dan Andri, Harus Kehilangan Anak Bungsunya

 

( Anis, orang tua almarhum Fauzan, anak bungsunya, yang tertimpa musibah gempa. )
( Para tetangga dan keluarga Anis, yang saat ini masih dalam suasana duka, pasca meninggalnya Fauzan, akibat gempa )

7detik.com - Bandung -  Pasca terjadi adanya musibah gempa berkekuatan 5,0 Magnitudo yang melanda 8 Desa di Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung, pada beberapa waktu lalu, dan mengakibatkan banyak korban luka, dan porak-porandakan ratusan bangunan warga masyarakat. Dan dari keseluruhan jatuhnya para korban, ada terdapat Fauzan (2,5 tahun), anak bungsu dari pasangan Anis (29 tahun) dan Andri (35 tahun), menjadi korban tertimpa reruntuhan bangunan akibat gempa, waktu itu.

Suami Istri, Anis dan Andri, warga kampung hamerang Rt.01 Rw. 01 Desa Cikembang, Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung. Yang saat ini, masih di dalam suasana duka, karena kehilangan Fauzan, anak bungsunya, dirinya mengisahkan.

"Pada saat kejadian, saya sedang bekerja, sebagai buruh kupas kentang, dan pada saat itu, anak bungsu saya, Fauzan sedang asyik bermain-main. Dan secara tiba-tiba gempa terasa begitu besar, getarannya yang membuat bangunan di sekeliling ambruk. Spontan, saya memeluk tubuh Fauzan, namun naas, reruntuhan bangunan menimpa saya sehingga tubuh Fauzan tertindih dan kepala kami sama-sama mengalami benturan. Dan saat itu saya, masih dalam keadaan antara sadar dan tidak sadar, saya sekuat tenaga berusaha bangkit dan mencoba menyelamatkan diri bersamanya, walau saya sendiri  mengalami luka." Terang Anis, ceritakan kronologi kejadian. Senin ( 23/09/24 )

Lalu pada saat itu, orang-orang serta para tetangganya, menolong saya serta anak saya, dan kami dilarikan ke klinik bidan terdekat. Namun bidan tersebut, menyarankan untuk langsung membawa kami berdua ke Rumah Sakit. Kata Anis menambahkan.
 
Anis pun mendapatkan 12 jahitan untuk lukanya dan Fauzan menderita pembengkakan di area mata akibat benturan keras di kepalanya. Setelah mendapatkan perawatan intensif, pada akhirnya Fauzan tak mampu bertahan dan meninggal dunia di RSUD Ebah Majalaya pada Kamis 19/9/24 malam lalu.
 
Pasca gempa, pada hari jumat pagi, Bupati Bandung Dadang Supriatna, mengunjungi rumah kami dan ikut mensholatkan Ananda Fauzan bersama para staffnya. Dan beliau mengucapkan bela sungkawa yang sebesar-besarnya kepada keluarga kami, karena adanya musibah ini. Jelasnya.

"Setelah kepergian Fauzan, saya memutuskan untuk sementara kami tinggal di rumah kakak, karena saya dan istri, masih berat bahkan masih terus teringat almarhum anak bungsu kami,saat berada dalam rumah, mengingat banyak kenangan bersama anak kami," Tutupnya.
 
(Arnita )