![]() |
Bupati Dadang Supriatna, Berfoto Bersama, Usai Acara |
![]() |
Kegiatan Rembug Bedas, Di Desa Tarumajaya, Yang di Hadiri Bupati Dadang |
Bandung - 7detik.com - Kemarin pada hari selasa tanggal 20 Agustus 2024, Bupati Bandung Dadang Supriatna mengunjungi Desa Tarumajaya, bersama dengan Jajaran Organisasi Perangkat Daerah dan Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Kertasari. Kedatangan Bupati dengan masa jabatan periode 2021-2026 ini, disambut oleh kepala desa dengan sangat ramah, turut serta dihadiri oleh LPMD, BPD, PKK, Kapolsek, Camat, Bumdes, Direktur Rumah Sakit, MUI, Linmas, para awak media dan masyarakat.
Rembug Bedas yang ke 151 di desa Tarumajaya adalah program inovasi baru yang diciptakan oleh Bupati Bandung, tujuannya, untuk mempererat tali silaturahmi dan mendengarkan aspirasi masyarakat. Slogan Bedas sendiri adalah inisiasi dari Bupati yang isinya, Bangkit, Edukasi, Dinamis, Agamis dan Sejahtera. Pada kunjungan ke desa Tarumajaya dalam rangka Rembug Bedas ini sekaligus meresmikan gedung desa Tarumajaya.
Seperti
yang di katakan, Kades Tarumajaya, Ahmad Ikhsan, dengan adanya 13 program
unggulan yang diberikan Bupati kepada desa-desa ini sangat terasa manfaatnya. Kemarin, Selasa, (20/08/24)
“Saya selaku kepala desa Tarumajaya, mengucapkan terima kasih dengan adanya 13 program unggulan sangat terasa sekali untuk masyarakat kami, di antaranya, pembangunan rumah sakit di desa Sukapura kecamatan Kertasari, ini sangat bermanfaat dan memudahkan masyarakat yang ingin berobat. Insentif untuk guru ngaji dan petani. Bapak Bupati bukan hanya memiliki 13 program unggulan tapi 14, yaitu, bapak bisa menciptakan sejarah menurunkan bonus produksi Wayang Windu ke Kertasari dan 8 desa sudah menikmatinya”, tegas Ahmad Ikhsan.
Dalam acara Rembug Bedas ini, Bupati Bandung juga menjelaskan tentang 13 program unggulan untuk desa-desa, di mana sebagian program ini sudah terealisasikan dan sudah terbukti.
“Saya sudah meluncurkan sejumlah program kualitas pembangunan, dengan mengusung Bedas, Bangkit, Edukatif, Dinamis, Agamis dan Sejahtera. Terdapat 13 program kabupaten Bandung. Tiga di antaranya merupakan program unggulan, pertama, program insentif guru ngaji berikut BPJS kesehatan dan ketenagakerjaan. Kedua, program pinjaman modal bergulir tanpa bunga dan jaminan melalui Bank Jabar. Ketiga, kartu tani yang merupakan program asuransi atau subsidi kepada para petani." Terangnya.
Ketiga program tersebut menjadi program unggulan dari 13 program pemerintah kabupaten Bandung. Seterusnya, program keempat adalah insentif Linmas berikut BPJS kesehatan dan ketenagakerjaan. Kelima, insentif RT, RW, PKK desa berikut BPJS kesehatan dan ketenagakerjaan. Keenam, peningkatan siltap Pemdes dan BPD setempat. Ketujuh, program beasiswa dari Bupati (Besti) untuk anak-anak Hafizd Al-Quran atau berprestasi. Kedelapan, pembangunan 5 rumah sakit daerah di antaranya, kecamatan Kertasari, Cimaung, Ciwidey, Arjasari dan Bojong Soang. Kesembilan, pembangunan rumah tidak layak huni. Kesepuluh, penambahan sekolah. Kesebelas, tiga muatan lokal untuk TK, SD, SMP di antaranya pendidikan pancasila dan UUD 45, pendidikan bahasa Sunda, budaya lokal, serta mengaji dan menghafal Al Quran. Keduabelas, penyediaan mesin anjungan Dukcapil Mandiri. Dan yang terakhir adalah insentif untuk ustadz-ustadzah, marbot berikut BPJS kesehatan dan ketenagakerjaan. Masih kata Dia.
"Semoga dengan keberadaan 13 program dapat memberikan
manfaat untuk masyarakat kabupaten Bandung. Pada kesempatan ini pula, kami
tidak lupa menyampaikan terima kasih kepada seluruh warga kabupaten Bandung,
yang telah ikut berkontribusi pada proses pembangunan daerah sehingga kami bisa
mewujudkan 13 program ini untuk menunjang masyarakat kabupaten Bandung yang Bedas,”
Ungkap Bupati, menutup perkataan.
Acara ini berlangsung dengan sangat meriah, ketika sebagian warga mengutarakan aspirasinya, dan Bupati menjawab dengan tegas, suasana hangat sangat terasa, seperti pada tujuan Rembug Bedas, riungan sareng masyarakat dina raraga ngaraketkeun tali silaturahmi, ngawangun partisipasi, ngaguar aspirasi, bari mere solusi piken ngaronjatkeun pangwangunan ekonomi kabupaten Bandung Bedas.
( Arnita )
Arnita lahir di Bandung, pengelola rumah tahfidz As-Syukur, penyuka seni Artwork dan dunia Fotografi, Pemimpin Redaksi Media Jurnal Puisi Cinta, Redaktur Note Journey Magazine, ketua PAC (potography & Art Community), pernah bekerja di Majalah Migospecta International sebagai Executive Editor (wakil CEO), pernah menjadi Pemimpin Umum di Buletin Inshinecam, pernah bekerja di Majalah Homagi International sebagai Editor & Director. Tulisan-tulisannya telah dimuat di media cetak dan elektronik.
Salah satu cerpen menjadi pemenang di Sayembara ESVA Malaysia 2020, cerpen dengan judul Kotaku Gelap; Apa Kabar Perempuan? Masuk Nominasi Anugerah Sastra Apajake 2023 kategori cerpen. Telah bergabung di 136 antologi bersama dan melahirkan dua buah antologi tunggal.