7DETIKCOM KUNINGAN JABAR,- Banyak kasus-kasus yang terjadi dalam tubuh Bank Jawa Barat (Bank BJB -red.) yang masih belum terselesaikan, seperti kasus soal adanya korupsi, dan beberapa kasus lainnya.
seperti yang dilansir 7detikcom.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hingga kini belum juga memanggil dan memeriksa mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, terkait kasus dugaan korupsi pengadaan iklan Bank BJB periode 2021–2023. Padahal, pemanggilan terhadap Ridwan Kamil sempat dijanjikan usai Lebaran oleh KPK sejak Maret lalu.
Dalam kasus ini, KPK menduga telah terjadi kerugian negara sebesar Rp 222 miliar. Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, menyatakan bahwa proses penyidikan masih berjalan dan sejumlah saksi telah diperiksa.
Aset-aset yang telah disita meliputi kendaraan milik Ridwan Kamil, seperti mobil Mercedes Benz yang saat ini dititipkan di bengkel dan sepeda motor Royal Enfield yang disimpan di Rumah Penyimpanan Benda Sitaan dan Barang Rampasan (Rupbasan) KPK di Jakarta.
Meski telah melakukan penggeledahan dan penyitaan, KPK belum memberi kepastian soal kapan Ridwan Kamil akan diperiksa.
Dalam perkara ini, KPK telah menetapkan lima orang tersangka. Mereka adalah mantan Direktur Utama BJB Yuddy Renaldi (YR), Kepala Divisi Corsec BJB Widi Hartono (WH), serta tiga pengendali agensi, yaitu Ikin Asikin Dulmanan (IAD), Suhendri (S), dan Sophan Jaya Kusuma (SJK).
" Kami dari Lembaga Swadaya Masyarakat Pemantau Kinerja Aparatur Sipil Negara ( LSM Penjara -red) Indonesia, DPC Kab Kuningan, dalam waktu dekat akan datangi Bank BJB Kuningan. Rencananya pihak kami akan lakukan demonstrasi dan audensi pada pihak Bank BJB, untuk mempertanyakan beberapa hal kasus yang terjadi di sini, di Kuningan." Kata Adi Supardi, Ketua LSM Penjara Indonesia, DPC Kuningan, pada 7detikcom, saat ditemui di rumahnya, ditemani beberapa pengurus. Kemarin Senin sore, (01/6/25.)
Pria bertubuh kekar, yang akrab di sapa Mang Adi ini, juga menambahkan, banyaknya aduan-aduan dari sebagian warga masyarakat Kuningan pada pihak kami LSM Penjara, yang menjadi nasabah di Bank BJB tersebut, memang bukan satu atau 10 orang saja, namun sangat banyak. Dan memang setelah kami telusuri, luar biasa banyak sekali nasabah yang dirugikan bahkan, pemgaduan-pengaduan mereka ke pihak Bank BJB, tidak seutuhnya di layani dengan baik. Terangnya.
"Untuk itu, kamo dari LSM Penjara DPC Kuningan, sudah menulis surat pemberitahuan untuk kami lakukan demonstrasi ke BJB, kami akan menurunkan massa sebanyak 600 orang, yang kesemuanya adalah anggota LSM Penjara Kuningan. karena Banyak juga anggota kami yang menjadi nasabah di BJB, yang dudah di rugikan. Ya, kami akan lakukan demo, audensi ke BJB, lalu kami juga akan estafet datangi Bank Kuningan, tunggu kami semua akan bergerak." Tutupnya. ( Hans )